38. On Our Way

4.2K 549 12
                                    

Cranberry bundt cake with an orange glaze sudah keluar sejak dua menit lalu. Menu penutup untuk acara makan malam hari ini.

Suasana ramai sangat terasa untuk pertama kalinya setelah kepindahan Joan dan Jeff di rumah mereka. Hampir seluruh keluarga berada disana.

"Aku kira beneran temanya Arabian night, loh," celetukan Genevieve itu berhasil membuat semua orang kembali tergelak.

Jeff hanya mampu mendengus kesal, "kamu jadi Abu, mau?" sergah Jeff pada Genevieve. Laki-laki itu bahkan sempat mengejek adik iparnya itu dengan menjulurkan lidahnya.

Genevieve hanya mampu terbahak, "no! Ko, gak usah mulai ya," balas Genevieve dengan nada sok galak. "Tuhan gak seneng sama umatNya sik jail, tau gak?" lanjutnya sebelum menandaskan Acqua Panna still yang ada di gelasnya.

Suasana menjadi semakin riuh hangat disana, sebuah malam dimana semua orang-orang terdekatnya Joan maupun Jeff saling berbagi cerita.

Obrolan itu hangat, berhasil menepis dinginnya angin malam itu.

"Perlu foto nggak sih ini? kapan lagi bisa kumpul full team kayak gini?"

Bukan itu bukan suara Genevieve, tapi suara Natalie yang sudah berdiri dan siap dengan sebuah kamera yang di bawanya.

Joan hanya mampu menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir dengan kakaknya yang seolah mengambil tugas sebagai photographer.

Joan tertawa begitu Natalie memberi interuksi pada salah satu pekerja rumah, "mau kamu suruh foto dari sebelah mana, Ce?" tanya Joan keheranan.

"Ayo semua berdiri, kita foto ala-ala anak abis tawuran."

Nahkan, siapa yang tidak tertawa mendengar cara Natalie memberi interuksi itu? Joan sendiri sampai bergeleng kepala. Ditambah, Pak Ali—sopir Joan—juga sampai naik ke atas kursi yang tadi ditarik oleh Kevin.

Semua beranjak dari tempat duduk masing-masing. Berdiri menghadap ke arah Pak Ali yang sudah siap dengan apa yang diinteruksikan oleh Natalie.

Joan maupun Jeff berada di tengah kerumunan itu, pakaian keduanya yang kontras dengan warna yang dipakai para tamu semakin membuat mereka menonjol.

Entah berapa banyak foto yang diambil, tapi dengan sabar Pak Ali selalu menghitung untuk mereka semua berpose.

"Lagi!"

Kali ini Jeff berteriak dengan heboh, setelah membisikan sesuatu ke telinga istrinya. Dengan senyum jahilnya.

"Buat tanda cinta ya," sahut Joan mempraktekan apa yang ia maksud. "Kasih banyak cinta ya semuanya," teriak Joan sekali lagi.

Menarik dua foto hitam putih dari saku celananya, Jeff membawa lembaran itu ke depan dada. Memegangnya bersamaan dengan Joan.

"Satu..."

"Dua..."

"Ti—"

"Say... Joan pregnant!" teriakan Jeff terdengar cukup lantang disana.

"Jo—what?"

Suara itu terdengar saling bersautan, Jeff dan Joan tersenyum lebar ke arah kamera, berbeda dengan ekspresi wajah keluarga yang terkejut mendengar teriakan laki-laki itu.

Suasana yang awalnya tenang mendadak kembali riuh. Semua orang langsung menatap wajah Joan dan Jeff bersamaan, seolah memastikan ucapan yang mereka dengar beberapa detik lalu.

"Nggak lucu bercandanya, Nyo," tegur Mama yang terlihat tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

Mami bahkan langsung berdecak, "kalian berdua nggak lucu ya kalau cuma buat rame-rame aja," sahut Mami setuju dengan ucapan besannya.

Your TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang