Epilogue

5.9K 493 35
                                    

Laki-laki itu berjalan santai mengikuti langkah waiters laki-laki yang membimbingnya menuju meja seseorang.

Kayuputi sudah cukup ramai pagi ini, padahal jarum kecil pada Piguet di pergelangan tangan laki-laki itu masih menunjuk angka sepuluh.

Jeffano tersenyum singkat dan mengucapkan terima kasih, setelah berhasil menemukan seseorang yang dirinya cari sejak tadi.

Senyuman yang sempat turun itu kembali mengembang. Jeff tersenyum lebar begitu matanya bertemu dengan milik seorang perempuan yang tersenyum tipis menatapnya.

Mengenakan sebuah sleeveless A-line dress berwarna putih, penampilan Joandra berhasil membuat Jeff berdecak kagum.

Ya, sebuah pagi yang cerah untuk bertemu dengan seorang perempuan cantik. Perempuan yang sudah hampir satu bulan intense Jeff ajak berbincang.

"Hai, Jo," sapa Jeff dengan senyuman lebar menatap wajah Joan yang sudah berdiri untuk menyambutnya itu.

Senyuman ramah Joan terlihat disana, "hai, Jeffano?" balasnya dengan nada memastikan. Laki-laki itu mengangguk, membenarkan nama yang disebut oleh si perempuan. "Sama-sama hidup di Surabaya, malah ketemu disini ya, Jeff?" sambung Joan terdengar sangat ramah.

Jeffano seolah kehabisan kata-kata, apalagi setelah bertemu langsung dengan perempuan yang duduk dengan anggun di hadapannya itu.

Joandra seolah memiliki semua yang ada di kepala Jeffano-dan penjelasan orang-orang yang lebih dulu mengenal seorang Joandra-perempuan yang ramah dengan pembawaan tenang, anggun, dan sangat cantik.

"Iya, setelah satu bulan baru berani nampakin mukaku, Jo," balas Jeff dengan tawa kakunya. Jujur laki-laki itu hampir dibuat mati gaya dengan tatapam Joan. "Terus nih, ada perempuan cantik, yang nggak mau ngasih nomernya," gumam Jeff dengan nada usilnya pada perempuan di depannya.

Joan tertawa pelan, "kenapa niat banget sih, Jeffano?" herannya pada laki-laki yang rela menyusul jauh-jauh dari Surabaya ke Bali. "Serius buat kontakku aja? kan instagram juga udah cukup kan? kamu terlihat sangat niat sekali, Mr. Jeffano," lanjutnya tak percaya.

Pertanyaan Joan berhasil membuat Jeffano tertawa pelan-menyambung tawa milik Joan-dengan anggukan pelan. "Kalau nggak niat, aku nggak mungkin ngerayu Kevin buat kasih akun instagram kamu, Jo," terang Jeff pelan.

Anggukan kepala Joan terlihat disana, dengan senyuman yang menggantikan tawa perempuan itu, "you seduce my bestfriend, also..." sahut Joan dengan kedua alis terangkat, seolah sedang mengingatkan Jeff.

Mendengar sahutan itu, Jeff kembali tertawa. Teringat bagaimana dirinya merayu Alicia-kekasih Rasha-yang merupakan teman baik Joan.

Alicia bahkan berulang kali mengabaikan Jeff ketika laki-laki itu membahas tentang Joan. Dan jangan lupakan ketika Alicia mengancamnya sebelum akhirnya memberikan akun instagram milik Joan.

"Temanmu itu sangat-"

"Mengerikan?"

Joan menyahut dengan cepat sebelum dibalas Jeff dengan anggukan. Perempuan itu seolah paham apa yang Jeff maksud.

Laki-laki itu terkekeh pelan, "dia galak banget," jelas Jeff lebih detail. "Tapi pantes sih, kamu emang wajib dilindungi," lanjutnya penuh rayu.

Perempuan di depannya langsung tersenyum, "dih, buaya," sahutnya dengan nada mengejek.

Obrolan keduanya terhenti ketika dua orang waiters mendekati meja mereka, membawa makanan yang sudah Joan pesan tadi.

"Enjoy your brunch, Joandra."

Your TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang