Alasan.

36 5 5
                                    



Gue nggak pernah punya masa lalu, dan gue juga nggak pernah tahu apa itu cinta. Umi pernah bilang, kalau orang yang sedang jatuh cinta itu 80 derajat akan berbeda dari biasanya, orang pinter mendadak jadi bego. Oleh karena itu, gue gamau jadi goblok karena cinta.

-Nayanka Adipatma.

Ada alasan dibalik semua itu. Rasanya tidak mungkin jika Nayanka mengatakan itu tanpa sebab, ada satu hal yang membuat Nayanka mengatakan hal itu.

Sejauh apapun Nayanka mengelak bahwa ia tidak pernah mengetahui apa itu cinta, namun pada nyatanya Nayanka pernah jatuh cinta.

Ya, jatuh cinta. Di masa lampau, saat Nayanka menginjak kelas 1 SMA. Dimana Nayanka dibuat bodoh bahkan hampir gila. Fase itu adalah fase dimana Nayanka benar-benar kesulitan dan sulit baginya untuk melihat ke arah semesta bahwa "Lihat, masa depan kamu masih panjang, kamu gaboleh berhenti di tengah jalan begitu saja."

Pada masa itu seharusnya menjadi tahap awal bagi Nayanka untuk menjadi orang dewasa. Saat itu Nayanka belum cukup dewasa untuk menjalin hubungan dengan seseorang. Tapi percayalah, Nayanka kala itu benar-benar jatuh cinta dengan sosok-nya.

Bisakah kalian bayangkan? Seseorang yang bahkan belum dewasa secara pemikiran, namun ia sudah berani untuk mencintai seseorang? Itu kesalahan Nayanka. Dulu Nayanka mencintai sosok itu dengan tulus, setiap hari Nayanka bersemangat berangkat sekolah hanya untuk berjumpa dengan sosok itu.

Hingga pada suatu saat, sosok itu memberikan secarik surat pena berisikan tolakan. Perempuan itu menolak Nayanka.

Semenjak itu, untuk pertama kalinya Nayanka merasakan sakit yang begitu amat menyakitkan. Nayanka tidak mengerti, ada apa dengan dirinya? Saat membaca surat tersebut Nayanka merasa sesak di bagian dadanya. Sakit sekali, Nayanka sampai masuk rumah sakit.

Sampai detik ini. Itulah alasan Nayanka berkata seperti itu. Dengan pura-pura tidak mengetahui apa itu cinta, setidaknya membuat Nayanka lupa akan rasa sesak itu. Walaupun ada kalanya, saat Nayanka hendak tidur ia merasakan rasa sesak itu kembali lagi.

Se-menyakitkan itu.

Bagi Nayanka, cinta itu adalah sebuah penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara total, sebelas-duabelas dengan kanker. Cinta perlahan dapat membunuh bagi sesiapapun yang mengalaminya. Mendefinisikan Cinta Mati.

Akan tetapi, tidak semua cinta itu menyakitkan dan terdengar jahat. Contohnya Umi dan Abi. Mereka berdua adalah salah satu alasan bagi Nayanka untuk menyimpulkan bahwa, cinta tidak seburuk itu. Tapi, berhati-hatilah. Itu pesan Nayanka.

Pagi ini Nayanka datang lebih awal ke kampus, ada hal yang harus dia urus sampai jam 08 nanti. Kelas dimulai jam 10 dan kini sudah pukul 09, masih ada sisa waktu satu jam.

Nayanka melangkahkan langkah lebarnya di lorong koridor menuju lift. Saat lift terbuka, ada beberapa mahasiswa di dalamnya. Nayanka acuh lalu memasuki lift, ada 3 orang wanita dan ada satu pria disana, termasuk Nayanka alhasil ada 5 orang di dalam lift tersebut.

Saat pintu lift hendak tertutup, tiba-tiba tangan seorang perempuan menahan dari luar. Nayanka terdiam, ternyata itu adalah Cleasya.

"Tunggu!"

Ucap Cleasya lalu masuk kedalam lift, ia berdiri di depan Nayanka tanpa menyadari keberadaan pria tersebut di belakangnya.

Lift menuju ke lantai 09, sesampainya disana semua orang pun keluar dari lift, termasuk Nayanka dan Cleasya.

Tiba-tiba saja seorang pria yang membawa tas ransel besar secara tidak sengaja menyenggol tubuh Cleasya, hingga terhuyung ke samping.

Greep!

Renjana ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang