"Siapa yang bikin Ayan gue babak belur? Maju sini!"
Hardanu bertingkah, ia menggulung kaus berwarna kelabu miliknya hingga memperlihatkan otot bisep seolah-olah ingin menjadi jagoan. Sejauh siklus hidup seorang Hardanu Laksamana Putra, ia baru mendapati Nayanka dalam babak belur begini. Sangat langka bukan??
"Kevin Aragatya, dari fakultas Arsitektur." Sahut Jeano.
Mendengar itu, sontak Hardanu terdiam.
"Anying, Kevin tongkrongan anak preman itu? Kalau gue maju satu langkah, bisa-bisa ga masuk kuliah sebulan gue." Batin Hardanu, mendadak nyali nya ciut saat mengetahui bahwa lawan kelahi nya adalah seorang Kevin Aragatya.
"Kok diem? Kenape lu? Takut?" Tanya Hendery, setelah itu ia menepuk pantat Hardanu.
"E-enggak, gue gak takut kok! Gue diem karena lagi mikirin strategi gimana caranya bisa lawan Kevin." Hardanu mengelak.
"Udah-udah, jangan memperpanjang masalah ini, gue juga gak sampe patah tulang kok." Ujar Nayanka, tangannya masih senantiasa mengompres sudut dagunya menggunakan kantung berisi air es.
"Tapi, lo hampir bikin Kevin masuk rumah sakit, Yan. Gue denger-denger, dia sampe muntah darah."
"Itu karena gue tendang paru-paru dia, siapa suruh dia nonjok gue duluan."
Glek! Hardanu dan Hendery saling menelan ludah masing-masing.
"Tapi, wait. Semenjak kapan lo pacaran sama Adek nya Kevin?" Tanya Jeano memastikan, karena ia tahu, penyebab Nayanka babak belur begini karena Nayanka memiliki hubungan dengan Cleasya yaitu Adik kandung Kevin.
"Nayanka punya pacar? Yang bener lu!" Hardanu menggeplak lengan Nayanka.
"Seorang Nayanka Adipatma punya pacar? Abis kesambet apaan lo, Yan? Jangan-jangan lo kesambet Hardanu lagi." Hendery tertawa terbahak-bahak.
"Anjrit! Lo ngatain gua setan, Hen?" Hardanu mendelik.
"Ya, lo kan playboy kelas kakap, Har, gue yakin Nayanka pasti ketularan sifat playboy lo itu."
Mendengar itu, Hardanu berancang-ancang hendak menjitak kening Hendery, tapi tidak jadi ia lakukan karena Nayanka menghentikan aksi keduanya.
"Gini, kemarin gue ketemu Cleasya di supermarket, gue liat dia nangis disana, awalnya gue acuh, tapi tiba-tiba dia minta tolong sama gue."
"Minta tolong apaan?"
"Pura-pura jadi pacar dia di depan Kakaknya."
Jeano, Hardanu, dan Hendery hanya melongo saat mendengar ucapan Nayanka barusan.
"Dan, terjadilah perkelahian tadi." Nayanka menghela nafas.
"Bisa-bisanya..." Hendery geleng-geleng kepala.
Di tengah keheningan yang melanda 4 pemuda itu, tiba-tiba pintu terbuka menampakkan Argani dengan wajah lusuh nya, tampang-tampang baru pulang kerja.
Semenjak Argani di terima di sebuah perusahaan, Argani pindah dari rumah dan menetap di apartemen dekat kantor tempat Argani bekerja. Biasanya, Argani akan pulang 1 bulan sekali untuk menjenguk Adiknya itu.
"Assalamu'alaikum." Ucap Argani saat sudah benar-benar berdiri di ambang pintu.
"Wa'alaikumsalam." Sahut 4 pemuda itu.
"Loh, Yan? Muka kamu kenapa babak belur gitu?" Tanya Argani.
Jeano yang semula duduk di samping Nayanka pun berpindah tempat menjadi di samping Hardanu, beralih Argani yang duduk di samping Nayanka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana ✓
Fiksi RemajaTentang pertemuan yang tidak pernah diduga. Kalian tahu, kan? Pertemuan atau pun perpisahan adalah suatu hal yang mutlak, tidak bisa kita atur kapan itu terjadi dan kapan itu berakhir. Sama perihal nya dengan bertemunya dua orang yang saling jatuh c...