MTF [19]

835 32 0
                                    

Justina

Semenjak kejadian hari itu. Moony sama sekali tak ingin jauh dari jangkauan ku. Aku tak keberatan bahkan aku menyukai itu.

Moony selalu saja ingin ikut kemana pun aku pergi. Dan selama itu lah fia berada di sebelahku. Trauma akan kejadian yang menimpanya.

Seperti hari ini. Aku ingin keluar sebentar. Tapi Moony merengek minta ikut.

"Ayolahhh aku ikuttt!!!" Rengekannya sambil memegangi tangan ku memohon.

"Haishhh.. sebntar aja kok.. janji deh"

Moony menggeleng lucu "gamau! Pokoknya gue harus ikut!! Emang ga takut kalau di apa apain?! Kalau semisalnya Nata kembali lagi?! Nyulik aku lagi?! Oh noo..." Rengeknya dengan berbagai alasan nya.

Aku menghela nafas. "haahh.. yaudah, awas aja kalau nyusahin"

Moony mengangguk antusias. Ia menyambar jaketnya dan segera pakai.
Aku pun berjalan duluan menuju garasi untuk mengeluarkan motor ku. Seperti biasa motor kesayangankuu.

Moony sudah bersiap di depan pintu. Bahkan ia sudah memakai helmnya. aku segera menjemput.

•••••

Setelah selesai kami keluar. Aku pun segera mandi. Dan bergantian pula.

Saat moony di kamar mandi. Ku lihat handphonya yang terus bergetar seperti ada yang menelpon disana. Aku tak hiraukan.

Bahkan moony meminta untuk satu kamar denganku. Karena setiap malam ia tampak gelisah dan takut. Di hantui bayang bayang waktu itu yang mengusik tidurnya.

Setelah keluarlah moony yang sudah berpakaian dari kamar mandi. Rambutnya yang basah sedang di unkep menggunakan handuknya.

"Tadi ada yang telpon" aku memberitahu.

Moony pun tampak bingung dan segera membuka handponya. Ia menepuk jidat khas orang lupa.

"Astagaaa aku lupa kalau mau ketemuan sama marcoo!!!" Teriaknya seperti orang yamg terburu buru.

Aku menengok sekilas. Dan menatap bingung gadis yang sedang berdandan terburu buru itu.

"Siapa marco?" Tanya ku kurang mengerti.

Kulihat dia menoleh sekilas dan melanjutkan memberikan beberapa polesan di wajahnya.

"X" jawabnya.

Aku memgangguk mengerti. "Justinaaa kamu lihat liptint aku ga?? Yang peach itu" katanya sambil mengobrak abrik.

"Ada" jawabku.

Moony segera berhenti dalam aksinya yanh sedang mencari. "Mana?" Tanya nya polos.

Aku berjalan mendekatinya. "Ini" tunjuk ku ke bibirku. Kulihat Moonh menatap bingung ke arahku. Oya aku lupa bahwa gadis di depan ku ini lemot.

"Hah? Ish aku serius naaa" kesalnya.

Aku terkekeh. "Mau tau ga cara merahin bibir secara alami?" Aku menaik turunkan alisku.

Moony ssmpat berfikir. "Gimana?" Tanyanya.

Aku tersenyum tipis dan segera menempelkan bibirku dengan bibirnya. Aku rasakan bibir kenyalnya menyentuh bibirku. Aku berdesir. Ntah kenapa rasanya ada sesuatu yang panas dalam diriku.

Ku lirik Moony yang terdiam lalu memejamkan matanya. Aku tersenyum puas dan segera melumat bibir manis gadis itu.

Sslain melumat aku juga mengigit kecil bibir kenyalnya. Aku mendorong tengkuknya, memperdalam ciuman kami.

MORE THAN FRIEND (GxG) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang