Special part • kebenaran

1.1K 41 2
                                    

author p.o.v

Justina masuk bersama dengan teman temannya yang lain, alias bersama dengan Jinan, Siran, Lea dan Leo. Justina telah memantapkan mentalnya untuk hari ini.

Justina melotot membulat di sana saat melihat dua orang yang sedang di ikat tangannya dan kakinya di sebuah bangku.

Disana sudah ada Sana dan Gisel. Gisel yang lengkap menggunakan masker hitam dan stelan serba hitamnya.

Justina masuk dengan percaya dirinya. Di ikuti dengan teman temannya yang senantiasa membuntuti dirinya.

Dengan gerakan cepat ia membuka masker dan penutup mata salah datu gadis yang di ikat. betapa kagetnya saat itu ternyata nata yang sudah di tangkap oleh Gisel hanya dengan jangka waktu beberapa minggu saja.

Justina tersenyum smirk. kini dia sudah berhasil mendapatkan musuh yang di carinya. bagaiman tidak bahagia? Justina sudah sangat sabar menunggu hari ini bahkan sudah sangat geram.

"Hahaha nat.. nat.. apa sih motivasi lo buat ngelakuin hal sebajingan ini?!" Justina meninggikan suaranya di akhir kalimat.

Nata terlihat memejamkan matanya meresapi setiap perkataan Justina. bagaimana ia ingin ngomong? sedangkan mulutnya saja di tutup rapat oleh solatip hitam. seakan mengerti Justina segera menarik solatip tersebut tanpa rasa bersalah dengan kencangnya.

"sshh.. aw!" Ringis Nata. "Cih, lo kira gue mau ngelakuin ini?!" Balas nata.

Plak.

Justina menampar pipi Nata dengan suara tamparan yang begitu nyaring. "Terus? Lo pikir semudah itu gue percaya sama lo? bajingan" Justina menatap nyalang Gadis di depannya itu.

"Lo tau gak bangsat?! Gue pernah pacaran dengan Moony saat kami masih sekolah menengah! gue dulu sama dia deket banget, sampai kita berpisah saat itu. dengan sengaja gue mengikutinya sampai sini" Nata memberi jeda.

yang lain terlihat begitu serius mendengarkan penjelasan Nata. Bahkan Justina lebih serius.

"Lo mau denger gak? Ini tuh bukan kemauan gue, jauh dari kemauan gue. gue emang bener sesuka itu sama Moony, namun... gue ga ada niatan buat ngerebut dia dari lo, bahkan sampai menggunakan hal sekeji itu. kalau bukan karena.." Dia melirik gadis di sebelahnya. namun tak Justina hiraukan dan masih menunggu penjelasan Nata selanjutnya.

"Dan inget ya, gue tegasin sekali lagi kalau ini bukan kemauan gue! gue melakukan ini atas suruhan. dan gue sudah ngejalanin suruhan ini sudah hampir 3 tahun lamanya. dan ini gue lakuin karena ada sebabnya. dan gue pastiin bahwa temen lo itu-" dagunya serta tatapannya menatap ke arah Gisel. "- tau semuanya"

Justina segera menatap ke arah Gisel dengan tatapan seperti ingin mengetahui kebenarannya.

Gisel berdiam diri. "Udah saatnya ya seperti nya.. Semua berakhir.." Gumam Gisel berjalan mendekati Justina dan berdiri di sebelah Justina. "Semua keluar dan sisakan Lea serta Sana" Titah Gisel. yang lain mengangguk dan segera pergi. "sebelumnya gue pinta kalian jemput Moony karena dia berhak tahu ini." Lanjut nya.

Mata gisel menatap ke arah salah satu ajudannya. "Siapkan yang sebelumnya saya printahkan." Tegas Gisel. Para ajudannya pun menunduk dan mengangguk. segera lah mereka pergi dan menyisakan Gisel, Justina, Lea, Sana dan dua gadis yang sedang diam di ikat.

"Sebelumnya maaf, Justina mungkin lo bakal merasa kecewa dengan semua kebenaran yang ada. dan sebisa mungkin lo jangan ada yang lo benci suatu saat nanti. karena semua ini harus segera di tuntaskan. dan lo berhak sangat berhak mendengarkan ini"

Hati Justina bergetar dan seperti ada firasat tak mengenakan yang akan terjadi selanjutnya. ia hanya berharap bahwa ini adalah perasaan akibat kegugupan dirinya.

MORE THAN FRIEND (GxG) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang