1. Perjanjian Bisnis.

15 2 3
                                    

Cek Seputar Berita Siang.

"Berita hari ini, datang dari seorang anak Pengusaha Pramawidya yang terlibat kecelakaan di Jalan Braga, Bandung. Pada Sabtu malam, tepatnya pukul 23.00 WIB. "

"Ya. Diduga anak Pengusaha yang bernama Andrea bersama dengan seorang perempuan, berboncengan sepeda motor dari arah kanan. Dan dari belakang motor milik pemuda itu, ada sebuah mobil Alpard berwarna putih yang melaju dengan kecepatan tinggi. Sehingga, mobil tersebut menabrak bagian belakang motor dan kecelakaan pun tidak dapat dihindari."

"Berikut kesaksian dari seorang penjual bakso yang melihat kejadian tersebut."

Reporter Nur Jamilla.

"Ya, sekarang saya sudah berada di tempat kejadian kecelakaan yang dialami oleh Andrea Putra Pangestu Pramawidya. Dan saya juga sudah bersama saksi mata yang akan menyampaikan kronologi kejadian tersebut. Dengan.. bapak siapa?"

"Dengan Ujang, eh Pak Ujang." jawab seorang saksi mata.

"Baik, Pak Ujang. Bagaimana kronologi kecelakaan kemarin malam? Apakah ini murni kecelakaan karena rem blong atau bagaimana pak, bisa dijelaskan?"

"Ouh gini kejadiannya teh. Saya lagi beberes karena udah mau tutup aja warung saya, tapi gak biasanya jalanan teh sepi. Tiba - tiba dari arah kanan ada pemotor ngebut eh tiba - tiba ada mobil dari arah yang sama juga ngebut." ucap saksi mata.

"Lalu setelah itu, apa bapak melihat secara jelas pasca tabrakan terjadi?"

"Jelas lah. Mobil putih itu udah membuntuti motor sepor-et.. eh sepro.. sepor eh apa ya namanya?"

"MotorSport pak." jawab Repoter dengan memasang wajah bosan.

"Nah itu. Motornya gede bagus lah, udah nabrak pemotor,, nahh si mobil putih itu teh kabur pas ada beberapa orang lari - lari mau bantu si aa dan pacarnya mungkin, setelah kejadian itu ada polisi juga dateng sama Ambulan juga." ucap saksi mata.

"Jadi sepertinya ada motif kesengajaan dalam peristiwa itu. Tapi, apa bapak atau beberapa orang yang membantu pada saat kejadian itu,, tidak melihat plat no. Mobilnya ?"

"Engga. Engga sempet, mobilnya langsung pergi gitu aja . Jadi enggak keliatan jelas plat no. mobilnya." jawab saksi mata.

"Ouuh begitu. Terimakasih pak Ujang untuk informasinya."

"Iya sama - sama."

"Baiklah, saya Nur Jamilla melaporkan, kembali ke Studio.

"Terimakasih Nur selamat bertugas kembali. Ya sekian berita Siang hari ini, sampai jumpa diliputan selanjutnya. Saya Yositta Maudi pamit undur diri, dan sampai jumpa."

__________________________________________________

(Dering telefon)

"Iya hallo?"

"Hallo Di... ini aku Johan, Patner bisnis kamu. Masih ingat, bukan?" ucap Johan.

"Oh iya..iya. ingat lah, ada apa Jo?" tanya Andi PramaWidya.

"Aku baru aja lihat berita ditelevisi. Anak kamu terlibat kecelakaan kemarin malam ya? Gimana sekarang kondisinya?" tanya Johan dengan nada ikut bersedih.

"Hemm iya Jo. Anakku sekarang ada diruang Operasi. Keadaannya semakin memburuk, aku minta doanya ya, Jo." jawan Andi.

"Yaampun malang banget anak kamu ya. Oke oke,, tapi kalau kamu butuh dana buat operasi anak kamu, aku bisa kasih berapa pun itu." ucap Johan merubah nada bicara menjadi arogan.

"Aku masih mampu membiayai rumah sakit anakku, Jo. Terimakasih atas tawarannya. Maaf ya Jo, dokternya udah keluar dari ruang Operasi. Aku mau tanya keadaan putra aku."

"Oke? Nanti aku telepon lagi." jawabnya lagi, lalu menutup telefonnya.

"Sialan. Berani - beraninya dia menolak tawaran aku. Memangnya dia sudah sekaya apa?" ketus Johan.

[Suara langkah kaki yang cepat]

"AYAAAHH!!" teriak seoarang gadis, yang dengan keras membuka pintu kantor pribadi ayahnya.

"Liandra.. Udah ayah bilang berulang - ulang, kalau kamu mau masuk ruangan kerja ayah harus ketuk pintu dulu." ucap Johan dengan nada kesal.

"Maaf Yah.. tapi ini berita penting sekaligus sedih." jawab Liandra anak kedua dari Pengusaha bernama Johan.

"Pasti itu tentang Andrea, cowok yang kamu suka? Ayah udah nonton berita tentang kecelakaannya." ucap Johan sambil melipat tangan di dada.

"Iya ayah.. emm kita jenguk dia ya di Rumah Sakit?? Boleh ya, yah??" Liandra membujuk ayahnya.

"Hemm oke oke. Tapi jangan hari ini, karena dia lagi di Operasi." jawab Johan.

"Apaa??!!" pekik Liandra, syok mendengar ucapan dari ayahnya.

"Iya. Kamu sekarang, diam dirumah jangan keluar rumah. Tunggu besok, kita baru pergi ke Rumah Sakit." ucap Johan dengan nada tegas.

"Iya ayah.." Liandra pun pergi dengan hati yang sedih, menghawatirkan kondisi Andrea.


Johan kembali menelfon Andi untuk membicarakan masalah perjanjian perjodohan antara Andrea dan putri kesayangannya.


"Hallo.. Iya ada apa Jo?"


"Sepertinya kamu berusaha menghindari perjanjian bisnis kita, Di. Aku ingatkan kamu lagi, karena semuanya bergantung sama kesuksesan kamu sekarang itu karena kerjasama kita. Dan jangan lupa, kamu udah setuju tentang perjodohan Andrea dan Liandra." ucap Johan.

"Bisa kita bicarakan soal ini nanti sesudah anakku sadar dari koma? Oke, aku akan tepati janji aku.. Tapi tunggu anakku membaik dulu." jawab Andi.

"Besok, aku dan putriku datang ke Rumah Sakit. Dan saat itu, kamu harus menepati janji kamu. Oh iya, bilang juga sama istri kamu soal ini." ucap Johan lalu menutup telefon.

Tuuttt....

"Orang ini membuat aku kesal saja. Tapi, kalau aku membatalkan perjanjian itu, akan berdampak buruk pada Perusahan Pramawidya. Sebisa mungkin aku harus mengatasi masalah ini, karena Andrea pasti akan menolaknya walaupun aku memohon. Hemm.."

Andi pun mulai berpikir cara untuk menyelamatkan Perusahaannya dari kebangkrutan dan bagaimana caranya meminta Andrea agar setuju bertunangan dengan gadis dari kalangan atas, pilihan orang tuannya.

#BERSAMBUNG...



Bayangan Cinta yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang