Laki - laki itu terus berusaha memeluk Liandra tapi Liandra menolaknya dengan cara terus mendorong laki - laki itu.
"Kenapa? Takut si Andrea itu makin gak percaya sama lo ya?" celetuk laki - laki yang mengaku sebagai mantan Liandra yang bernama Nickolas.
"Kita udah selesai, Ko. Lo harus pergi dari kehidupan gue." jawab Liandra dengan ekspresi panik.
"Selesai? Kita putus sepihak, gue gak terima sama keputusan lo. Kalau lo usir gue dari kehidupan lo dan Andrea, gue pastikan rahasia lo sampai ke telinga Andrea dan pasti dia..." belum selesai Nickolas menyelesaikan bicaranya, terdengar suara mobil ayah Liandra memasuki halaman depan.Dengan cepat, Liandra meminta Nickolas untuk pergi dari rumahnya lewat pintu belakang.
"ASTAGA! Ayah!!! Lo cepet pergi dari sini! Jangan sampai ayah marah besar karena lihat lo udah balik ke Bandung. Ayo Ko!!" panik Liandra."Lah, buat apa gue kabur? Ayah lo itu gak akan marah, dia gak pernah larang kita sejak jaman pacaran, kan? Terus, kenapa lo harus panik?" tanya Nickolas dengan lagak sombongnya.
"Sekarang beda, Ko.. Gue udah milik Andrea dan sebentar lagi mau menikah. Apa jadinya kalau ayah lihat lo ada disini? Gue mohon, lo pergi dari sini." jelas Liandra.
"(Senyum tipis) gak anak gak bapak, sama aja sifatnya. Licik! Cuihh!" celetuk Nickolas sambil berjalan dengan santainya.
Liandra mengerutkan kening berusaha menahan emosinya.
Dan tak berapa lama setelah Nickolas pergi lewat pintu belakang, ayah Liandra masuk kedalam rumahnya dengan ekspresi kesal.
"Entah kemana anak itu pergi! Membuat kesal saja!" geram Johan lalu duduk dikursi sofa.
"BI!!! BIBIII!!!" teriak Johan memanggil pembantu rumahnya.
Pembantu itu pun berlari menghampiri majikannya.
"I,,ii,iya tuan?" tanya pembantu dirumah Liandra dengan nada yang ketakutan.
"Ambilkan minuman dingin, cepat!" ucap Johan memerintah.
"Iya tuan, segera saya ambilkan." pembantu itu pun bergegas pergi ke dapur.
Liandra tak berani menuruni tangga untuk menghampiri ayahnya, karena ia pasti akan kena imbas dari amarah sang ayah.
"Lebih baik aku disini deh, huft... daripada aku kena marah." ucap Liandra dalam hatinya.
"LIANDRAAA!!! TURUN SEKARANG,NAK!" teriak Johan memanggil anaknya.
"Astaga,, ayah panggil gue duhh.. gimana ini??" panik Liandra, lalu berusaha memberanikan diri untuk menuruni tangga dan menghampiri ayahnya.
"Iya ayah, ada apa?" tanya Liandra.
"Katanya si Andrea itu akan pulang ke Bandung, tapi apa? Sampai sekarang, dia belum pulang - pulang juga. Kamu itu pacarnya, kenapa nggak bisa bujuk dia supaya cepat pulang ke Bandung?? Gitu aja, kamu harus minta bantuan ayah. Sejak kemarin ayah disibukkan sama proyek - proyek baru eh ini masalah tentang si Andrea belum kelar - kelar juga. Kamu tuh maunya apa sih? Perjuangkan atau tinggalkan?! Ayah udah pusing melihat pertengkaran kalian berdua." geram Johan.
"A-ayah.. ttapi,,aku udah tau keberadaan Andrea sekarang. Ayah, aku mohon bantu aku.. aku cinta sayang dan cinta sama Andrea. Aku gak mau perjodohan kami berdua batal." ucapnya.
"Awas aja sampai kamu bilang perjodohan, bisa - bisa Andrea curiga kalau kamu itu,," belum selesai Johan melanjutkan bicaranya, terdengar suara bel rumah yang bunyi.
"Sebentar, ayah periksa dulu siapa yang datang kerumah kita hemm.." ucap Johan lagi.
"I-iiya.."
Johan pergi untuk melihat siapa yang datang kerumahnya, semetara itu Liandra sibuk membalas pesan dengan mata - mata yang menyuruh untuk terus mengawasi Andrea dan Pratiwi.
Membalas pesan Chat :
"Gimana?? Andrea dan Pratiwi masih sering ketemu?" ketik Liandra.
"Ya, waktu itu aja sih.. waktu mereka makan bersama di Cafe Surabaya. Setelah itu ya gue gak liat mereka pergi berdua lagi. Intinya, gue masih memantau si Andrea biar gak ketemu cewek yang gue suka." balas orang misterius itu.
"Oke.. lo pantau terus, karena besok gue akan pergi ke Surabaya." ketik Liandra.
"Ya ya.. gue udah share location-nya, dan kita ketemu disana. Gue tunggu.." balas orang misterius.
Selesai Liandra membalas pesan dengan orang misterius yang membantunya mengetahui keberadaan Andrea, terdengar suara yang menggelegar marah berasal dari ruang tamu.
"Hah??! Su-suara apa itu??" terkejud Liandra dan langsung menghampiri asal suara itu.
Dan ternyata...
"Ouww ouww.. jadi bapaknya nggak tau anaknya pergi kemana??! Hahaha.. kok bisa begitu ya?"
"Bapak Andi yang terhormat. Bisakah anda mendidik anak laki - laki anda, agar bisa bertanggung jawab dan tidak lari dari masalah?!
"
Jo. Aku benar - bebar minta maaf, aku nggak tau kalau anak itu pergi ke luar kota. Ibunya pun nggak pernah memberitahu kalau anak itu pergi. A-aku akan lacak keberadaan Andrea, kamu tenang aja." terkejut Andi dan menahan kesalnya.
"Ya, bujuk dia supaya dia pulang dan memperbaiki hubungannya dengan Liandra. Mereka sebentar lagi akan menikah, aku tidak mau melihat putriku menangis karena putramu yang tidak bisa diatur itu." ucap Johan sambil memalingkan wajah.
Andi pun pulang dengan marah dan mengancang - ancang akan menyiksa putranya itu karena membuat dirinya malu dihadapan rekan kerjasama bisnis besarnya itu.
Sesampainya dirumah, Andi masuk ke rumah dengan sangat kesal dan memanggil istrinya untuk menjelaskan semua yang terjadi.
"A-ada apa sih, mas??" terkejut Laura.
"Kamu udah berani berbohong sama aku, ya??! Kamu sembunyikan kesalahan anak kamu itu. Dimana Andrea sekarang! Anak itu sudah membuat malu nama baik Pramawidya!" geram Andi sambil melemparkan Vas bunga ke lantai.
Laura menunduk takut, ia tak bisa membiarkan suaminya meluapkan amarah kepada Andrea anak semata wayangnya. Ia berusaha untuk tidak memberitahu keberadaan Andrea, tapi sesuatu terjadi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayangan Cinta yang Hilang
RomanceBayangan samar - samar seorang gadis yang bersamanya saat kecelakaan itu terjadi, terus saja terlintas diingatan Andrea. Dokter mengatakan bahwa Andrea mengalami Amnesia Pasca Trauma. Selain bayangan kecelakaan itu, kenapa ia juga selalu mengingat...