18. Bukalah Hatimu itu

6 2 1
                                    

Mereka pun duduk menikmati makanan dan minuman dengan suasana canggung. Dan ditengah kecanggungan itu, Andrea memulai topik pembicaraan untuk memecah keheningan mereka.

Lagu Romantis pun diputar, menambahkan bumbu romantis untuk pasangan yang datang ke Cafe tersebut.

Lagu yang diputar adalah lagu yang berjudul "Untukmu Aku Bertahan"- Afgan. Lagu tersebut membuat Andrea merasakan jantungnya berdegup sangat kencang, terlebih ia menatap sepasang mata indah dihadapannya.

~~~

Tenanglah, kekasihku
Kutahu hatimu menangis
Beranilah 'tuk percaya
Semua ini pasti berlalu
Meski takkan mudah
Namun kau takkan sendiri
Ku ada di sini


Untukmu aku akan bertahan
Dalam gelap takkan kutinggalkan
Engkaulah teman sejati
Kasihku di setiap hariku


Untuk hatimu ku 'kan bertahan
Sebentuk hati yang kunantikan
Hanya kau dan aku yang tahu
Arti cinta yang t'lah kita punya


"Kamu gak jawab pertanyaan aku tadi." ucap Andrea.

"Hemm?? Pertanyaan apa ya?" tanya Pratiwi kebingungan.

"Kamu belum memperkenalkan diri dan kenapa pacar kamu tau tentang aku?" tanya Andrea dengan nada santai.


"Emm mungkin dia pernah kenal kamu tapi kamu lupa dan sekali lagi aku tegaskan, dia bukan pacarku. Namaku Pratiwi Aninndila Hisyam." jawab Pratiwi.

"Nama yang bagus, aku Andrea. Kamu tinggal disini udah lama ya?" tanya Andrea lagi.

"Euh,, akuu.. kalau dibilang udah lama sih gak juga. Ouh iya kamu datang ke Surabaya, ada pekerjaan atau kuliah disini? tanya Pratiwi, lalu meminum minumnya sambil menunggu Andrea menjawabnya.

"Aku datang kesini cuma mau mendinginkan pikiran. Aku banyak tekanan dari rumah dan hubunganku dengan tunanganku, daripada aku salah melangkah atau malah menyakiti orang lain karena kesal. Lebih baik aku liburan disini agar pikiran aku jernih." selesai Andrea menceritakan alasannya seketika itupun Pratiwi terbatuk - batuk.

"Eh kamu gak apa - apa?? Minumnya pelan - pelan.." panik Andrea sambil menepuk pelan punggung Pratiwi.


Pratiwi melebarkan matanya, ia tak menyangka Andrea sekhawatir itu melihatnya tersedak.


"I..ii..iya aku gak apa - apa. Emm jadi, kamu kabur dari rumah?" tanya Pratiwi.

"Ya bisa dibilang seperti itu. Tunanganku dan ayahnya bahkan papaku juga gak tau aku pergi ke Surabaya. Ya mama ku yang tau dan dia berusaha memahami kalau aku butuh ketenangan dari tekanan sana sini hehehe..."

"Kenapa kamu pergi menjauh dari tunangan kamu, dre. Kasian, dia pasti cemas." jelas Pratiwi.


"Tapi kalau aku boleh jujur, selama ini aku ragu tentang hubungan aku dan tunanganku. Setiap aku mulai membuka hati dan kepercayaan, dia selalu memperlihatkan keraguan dari mulai tindakan atau sifatnya." ucap Andrea mencurahkan isi hatinya, ia tak segan - segan menceritakan tentang masalah pribadi kepada orang baru dan Pratiwi berusaha menyerap apa yang diucapkan Andrea dan ia mulai paham permasalahan yang dialami Andrea.


"Hubungan kalian didasari oleh cinta kan? Terus, kenapa kamu masih ragu, apa yang kamu cari - cari dari dia? Menurutku, kamu lebih baik bicarakan baik - baik sama tunangan kamu itu. Redam ego masing - masing.." ucap Pratiwi memberikan saran untuk hubungan Andrea.


"Kejadiannya benar - benar cepat dan aku merasa ada yang aneh didalam hubungan aku. Setelah aku mengalami kecelakaan, aku benar - benar bingung dengan kedatangan Liandra tunanganku itu yang tiba - tiba datang mengaku sebagai tunanganku dan hubungan kita udah terjalin sangat lama." jelas Andrea.


Pratiwi terdiam, seraya mendengarkan cerita namun perasaannya begitu tidak karuan. Dengan tersenyum, ia mempersilahkan Andrea untuk melanjutkan ceritanya.
Dengan sangat hati - hati ia menyarankan untuk lebih dewasa dalam hubungan.

"Jadi, kamu hilang ingatan? Kamu gak bisa ingat - ingat kejadian dimasa lalu? Sedikit pun kamu gak ingat?" tanya Pratiwi dengan nada serius.

"Ya begitulah. Emm,,, setelah bangun dari kondisi kritis, aku mengingat sesuatu di tempat kejadian kecelakaan itu. Aku.. t-ttapi aku yakin kamu gak akan percaya sama apa yang bilang ini hehe.." ucap Andrea.

"Apa? Kamu ingat apa?" tanya Pratiwi lagi, nampak ia antusias menunggu jawaban Andrea.

"Ya dalam ingatan itu aku benar - benar bingung, kenapa ada wajah gadis yang tergeletak disamping aku tapi itu bukan wajah dari tunanganku Liandra. Gadis itu, adalah kamu emm aku juga merasa gak percaya terutama dengan kehadiran kamu dimasa lalu itu apa ada hubungannya dengan aku. Secara kan kita baru kenalan sekarang ya, aku juga baru nama kamu. Aneh kan? "

Pratiwi tersenyum setelah Andrea mencurahkan permasalahannya, "Kenapa kamu senyum - senyum? Ada yang lucu ya dari ceritaku? hehe.." tanya Andrea.

"Eh, engga engga.. seperti yang aku bilang tadi, kamu bicarakan lagi baik - baik tentang hubungan kamu dan tunangan kamu. Aku yakin, tunangan kamu itu udah menyimpan harapan besar untuk kehidupannya bersama orang yang dicinta yaitu kamu. Aku memang orang baru, tapi saat aku mendengarkan kisah kamu ituu.. aku seperti pernah datang juga di kehidupan kamu." jawab Pratiwi lalu tersenyum.

"Emm?? Aku gak paham sama maksud kamu." ucap Andrea.

"Eu,, gak apa - apa lupakan aja.. ouh iya, aku gak bisa berlama - lama. Aku harus pergi untuk mengajar anak - anak panti asuhan melukis." jelas Pratiwi mengubah topik pembicaraan.

"Ouh iya? Emm boleh aku ikut? Haduh! Aku lupa, aku juga udah pesan tiket kereta untuk pulang ke Bandung. Kayaknya aku juga harus berpamitan, semoga kita bisa ketemu lagi ya emm atau aku nanti datang lagi kesini bersama tunanganku." ucap Andrea.

"Iya aku setuju,," jawab Pratiwi lalu melempar senyumnya.

#BERSAMBUNG...



Bayangan Cinta yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang