Hujan disertai angin kencang
menambah keheningan ditengah malam, dan dalam keheningan itu ada rindu yang tersimpan.~~~
Malam itu, Liandra merasa sangat bimbang dan hatinya kacau. Ia merasa ketakutan setengah mati dan jika benar - benar sudah waktunya, Andrea akan lepas dari pelukannya.
Bergumam dalam hatinya "Kenapa aku merasa nggak tenang ya sekarang? semuanya akan kembali seperti dulu, nggak.. nggak.. lagi pula gadis itu udah pergi dan nggak mungkin bisa ketemu lagi sama Andrea."
*Suara pintu terbuka.
"Ayah? Mmm,, ada apa ayah??""Kamu kok belum tidur? Kamu pasti memikirkan Andrea?" tanya Johan.
"Nggak yah,,a..aa..aku cuma" jawab Liandra dengan tergagap - gagap.
"Perlu kamu tau, nak. Kamu jangan menyerah, kamu harus mempertahankan perjodohan kamu kalau kamu benar - benar mencintai Andrea. Ayah akan membelamu dan terus mendesak papa Andrea, agar tanggal pernikahan kalian dipercepat." ucap Johan dengan nada serius dan menatap putrinya tajam.
"Tapi yah, aku nggak mau terburu - buru. Perlu ayah tau juga, ku dan Andrea sekarang lagi nggak baik - baik aja. Hubungan kita lagi ada masalah dan ayah malah memperburuk kondisi aja." tepis Liandra.
"Kamu yang rumit. Yasudah, terserah kamu aja! Ayah capek, ayah mau tidur." gerutu Johan lalu keluar dari kamar putrinya.
Liandra pun memandangi jendela dan membayangkan Andrea yang datang padanya dan memeluknya.
Pagi harinya, Andrea sibuk bersiap - siap sedangkan sang mama sibuk menyiapkan bekal makanan untuk putranya diperjalanan nanti.
*mengetuk pintu.
"Nak.. sayang.." suara pelan memanggilnya dari luar kamarnya.
"Iya sebentar..(mendekat dan membuka pintu.) Iya ma, kenapa?" tanya Andrea.
"Ssttt (segera masuk dan menutup pintu.)"
"Loh, ada apa sih ma? Kok mama.."
"Ini mama mau jelaskan, sekarang kamu bawa bekal makanan untuk nanti diperjalanan. Tapi kamu pergi lewat pintu belakang ya? Soalnya, papa kamu belum berangkat ke kantor." jelas Laura.
"Hemm yaudah deh oke ma. Makasih ya, mama selalu dukung keputusan aku." jawab Andrea.
"Oke,, kalau gitu hati hati ya dan jangan lupa selalu kasih kabar kalau kamu udah naik keretanya." ucap Laura.
"Iya ma." singkatnya lalu tersenyum.
Mamanya pun keluar dari kamarnya dan Andrea dengan cepat menghabiskan sarapannya. Ia pun menggendong tas ransel dan menarik kopernya, berusaha tenang agar ayahnya tidak curiga.
Ia pun berhasil lewat pintu belakang dan memesan taxi online untuk menuju Stasiun Bandung Kiaracondong.
Sedangkan Laura tampak terlihat seperti biasanya, menyiapkan sarapan untuk suaminya. Dan Andi tak sedikit pun curiga, dengan santai ia menanyakan anaknya.
"Sayang, kemana Andrea? Kok dia nggak ikut sarapan bersama?" tanya Andi sambil memakan sandwich yang dibuatkan istrinya.
"Ouh itu mas, Andrea mau sarapan dikamarnya aja. Biasalah anak muda, mungkin lagi pengennya "Me Time" mas.." jawab Laura.
"Haduh sekarang istriku gaul banget ya,," celetuk Andi.
Laura tersipu malu, "nggak kok, mas.."
Andrea pun sampai di Stasiun Kiaracondong. Tanpa menunggu lama, kereta yang akan Andrea naiki pun tiba. Dalam perjalanan menuju Surabaya, Andrea merasakan ketenangan dengan melihat pemandangan dan mendengarkan lagu dengan menggunakan earphonenya.
Ia memutar lagu untuk menemani perjalanannya menuju Surabaya.Vagetoz, "Kepergianmu."
~ Saat kau pergi..
Berlinanglah air mataku
Betapa singkat kurasakan
Kehangatan itu kini lenyaplah sudahTak pernah ku impikan
Perpisahan ini terjadi
Kuhanya bisa merelakan
Jika memang kau pikir
Inilah yang terbaik..Reff : Tak perlu kau beri alasan
Mengapa kau ingin pergi
meninggalkan diriku..
Karna ku yakin semuanya ini bisa
Membuatmu, bahagia.Sejujurnya ku menyadari
bahwa cinta ini tak mesti harus memiliki
Karnaku akan selalu terus menyayangimu
Seutuhnya.. hatiku..°°°
Sejenak, ia melupakan semua masalah yang tengah ia rasakan dan melupakan permasalahannya juga dengan Liandra. Ia benar - benar merasa nyaman, dengan begini ia tidak perlu menghabiskan waktunya dengan terus memikirkan hal - hal yang rumit.
"(Hmm,, sekarang aku merasa tenang, nggak ada lagi yang menggangguku dengan drama - drama lagi.)" gumamnya dalam hati.
Ternyata ada yang terlupa, Andrea janji akan mengabari mama nya kalau sudah menaiki kereta.
Ia pun melihat messanger mamanya tapi sebelum ia mengirim sebuah pesan, Liandra terlebih dulu mengirimkan pesan yang begitu banyak.
"Aku nggak mau memperumit lagi hidupku dengan berputar dimasalah yang sama, lebih baik aku non aktifkan aja Handphonennya. Emm tapi, aku kasih kabar dulu deh, biar mama nggak khawatir." gumam Andrea.
Beberapa jam ia memandangi pemandangan dari jendela kereta dan ia benar - benar merasa kagum dengan pemandangannya.
Setelah berjam - jam melihat pemandangan dan mendengarkan musik, ia pun merasa sedikit lelah dan memilih untuk tidur sebentar karena perjalanan yang masih sangat jauh.
Ia pun menutup matanya dengan mendengarkan setiap alunan lagu yang ia putar, membuat ia tertidur pulas dan bermimpi yang sangat tidak terduga.
"Hai.. Drea.. kamu masih ingat aku?"Gadis yang sama saat kecelakaan itu, mendatangi Andrea lagi dan kini gadis itupun datang dalam mimpinya
"Si,,siapa kamu sebenarnya?"
"Aku Cinta Sejati kamu.. namaku Pra.." belum selesai gadis itu menyebutkan namanya, Andrea sudah terbangun dari tidurnya dan meninggalkan alam mimpi.
"Ehh, haduhh mimpinya belum selesai aku belum tau nama gadis itu. Kenapa dia terus menghantui aku dengan rasa penasaran setengah mati sih? Kalau Liandra tau aku mimpi gadis lain, bisa ngamuk dia haduhh." gerutu Andrea.
#BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayangan Cinta yang Hilang
RomanceBayangan samar - samar seorang gadis yang bersamanya saat kecelakaan itu terjadi, terus saja terlintas diingatan Andrea. Dokter mengatakan bahwa Andrea mengalami Amnesia Pasca Trauma. Selain bayangan kecelakaan itu, kenapa ia juga selalu mengingat...