Kejujuran

424 23 7
                                    

  Eka belum juga siuman hingga malam hari usai operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Eka belum juga siuman hingga malam hari usai operasi. Sekarang, dia hanya berbaring tak berdaya di ruang ICU dengan berbagai perangkat medis penunjang kehidupannya.

Tessa sedang berdiri melihatnya dari balik jendela kaca di luar ruangan ketika menyadari kehadiran kakeknya yang datang sambil membawakan sekotak burger. Buru-buru menyeka mata yang selalu basah meski sudah berulang kali diusap tisu.

"Kakek nitip para perawat yang biasanya beli makanan online. Kamu belum makan apa-apa dari tadi, kan?" Pria itu menyerahkan bungkusannya kepada Tessa yang mukanya masih sembab sebab tak berhenti menangis semenjak tiba di rumah sakit.

"Tessa nggak bisa makan. Kakek aja yang makan."

"Jangan begitu. Kakek sudah punya jatah sendiri. Kamu harus makan, Tessa."

Mau tak mau, Tessa menerimanya dan mengikuti kakeknya yang berjalan ke arah bangku tunggu. Kemudian menyantap burgernya di sebelah sang kakek yang juga memakan menu sepertinya.

"Eka akan baik-baik aja, kan, Kek?" Tessa bertanya dengan mulut penuh. "Dia pasti bisa selamat, kan?"

Pandangan sang kakek nanar menerawang ke pintu kamar ICU yang tertutup rapat. Ia menelan suapan pertamanya sebelum menjawab, "Dia anak yang kuat. Pasti akan baik-baik aja."

Kini giliran perhatian Tessa teralih kepada kakeknya. Pria itu sudah tak lagi mengenakan jubah dinas. Gurat kelelahan di wajah tuanya membayang jelas mempertajam kerutan di bawah kedua matanya.

Jam kerjanya sudah selesai semenjak pukul 16.00 dan harusnya, sang kakek bisa beristirahat di rumah pada jam seperti ini.

"Kakek pulang dan istirahat di rumah aja. Biar Tessa yang jaga di sini." Kasihan melihat sang kakek, Tessa meminta.

"Setelah makan ini, kita akan sama-sama pulang." Sang kakek tersenyum lebar membalas tatapan Tessa. "Kakek sudah minta beberapa perawat untuk membantu berjaga. Mereka sama sekali nggak keberatan karena dulunya merupakan teman-teman seangkatan Eka."

Tessa menggeleng tak setuju. "Kakek yakin, mereka bisa dipercaya?"

Pertanyaan Tessa cukup tajam. Bahkan sangat sinis sampai senyum kakeknya pun seketika luntur. "Kenapa kamu bertanya seperti itu? Mereka tenaga medis yang sudah disumpah."

Sambil sesekali menggigit dan mengunyah, Tessa berusaha menjelaskan, "Semalam Eka sama Grace. Eka nggak bilang?"

"Dia cuma mengatakan akan menginap di luar, itu saja."

"Ada hal yang Kakek nggak tahu. Dan Eka nggak mungkin bilang jujur ke Kakek karena seperti yang Tessa bilang, mereka backstreet." Tessa melanjutkan. "Eka sebenarnya menginap di rumah Grace semalam. Bahkan Tadi sebelum kecelakaan, Tessa sempat nelepon Eka dan dia dalam perjalanan pulang juga sama Grace."

Sexy Smoothie (Tanpa Restu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang