بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
"𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮𝐦𝐦𝐚 𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐢 '𝐀𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐖𝐚'𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐢 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝"
«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»
Bel pulang pun berbunyi menandakan semua murid waktunya untuk pulang, termasuk Desi kedua temannya. mereka membereskan buku-buku dan memasukan ke dalam tas, mereka pun berdoa, setelah berdoa semua murid berbaris rapi dan menyalimi guru mereka dan keluar dari kelas pulang ke rumah masing-masing.
Desi dan kedua temannya sampai di parkiran sekolah dan teman Desi pun pulang karena rumah mereka lumayan dekat dengan sekolah jadi tidak perlu pakai kendaraan, dan juga Rani dengan Septi rumahnya bersebelahan.
Desi pun menunggu di depan jalan sekolah, menunggu angkot lewat. ibunya Desi tadi sudah pulang duluan waktu Desi belajar, beberapa menit kemudian angkot pun lewat dan berhenti tepat di depannya, Desi pun mulai masuk ke dalam angkot tak lupa membaca doa terlebih dahulu, angkot pun mulai melaju berlalu dari sana.
Setelah menempuh perjalanan lumayan lama, Desi pun sudah sampai di halaman rumah. tak lupa Desi memberikan ongkosnya, setelah itu masuk ke rumah sebelum itu ia membaca doa masuk rumah terlebih dahulu dan mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum, ibu Desi pulang," teriak Desi Langsung duduk disofa, sudah biasa Desi setiap pulang sekolah masuk rumah dan mengucapkan salam berteriak.
"Waalaikumssalam, kebiasaan gak usah teriak-teriak Desi, ini bukan hutan dan juga nanti tenggorokannya jadi sakit," jawab ibunya lembut sambil menasehati Desi.
"Hehe, maaf bu sudah terbiasa" ucap Desi cengengesan dan menyalimi tangan ibunya.
"Iya ibu maafin, kamu mandi sana bersihkan badan kamu setelah itu sholat ashar dan baru makan," ucap ibunya.
"Siap bos," jawab Desi hormat dan mencium pipi ibunya dan berlaku dari sana meninggal kan ibunya yang menggelengkan kepalanya melihat kelakuannya, yang seperti anak kecil padahal sekarang sudah besar.
Setelah mandi dan sholat Desi pun ke dapur mau makan ia sudah sangat lapar, tapi terhenti karena tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Desi pun tidak jadi ke dapur berbalik mau membukakan pintu.
"Assalamu'alaikum," ucap Rio sang abangnya yang baru pulang dari jualan.
"Waalaikumssalam," jawab Desi sambil menyalimi tangan abangnya.
"Abang mandilah dan sholat, setelah itu ke dapur makan, cepat ya bang Desi udah laper banget nih," ucap Desi sambil memegang perutnya.
"Siap tuan putri," jawab abangnya tersenyum sambil mengusap kepala adiknya gemas dan berlalu dari sana.
Desi hanya tersenyum dengan ucapan abangnya, ia pun berlalu dari sana ke dapur.
Setelah sampai di dapur ia melihat ibunya duduk di meja makan menunggu ia dan abangnya, Desi pun menghampiri ibunya.
"Assalamu'alaikum bu, maaf lama," ucap Desi lalu duduk di meja makan.
"Waalaikumssalam, iya gak papa," jawab ibunya tersenyum lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEFFA [TERBIT]
Ficção AdolescenteASSALAMUALAIKUM WR.WB ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ DILARANG MENGCOPY! / PLAGIAT! (Allah Maha melihat) Hay semuanya selamat datang di cerita pertamaku, ceritaku ini menceritakan tentang seorang gadis lugu p...