26.) DEFFA

38 21 0
                                    


                 بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

    ۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

"𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮𝐦𝐦𝐚 𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐢 '𝐀𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐖𝐚'𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐢 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝"

            «────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»

Di kantin sekolah AHS sudah ramai para siswa-siswi yang sedang makan. sampai membuat kursi kantin penuh tak ada lagi yang kosong, sebab ini sedang istirahat.

"Yah penuh deh ini kita duduk dimana?"Selvi menghelah nafas panjang.

"Ya terpaksa makan di kelas"jawab Putri.

"Gak enak dong di kelas, kalo di kantin kan banyak pemandangan indah diluar "gerutu Selvi sebal.

"Yah mau gimana lagi ini sudah penuh Selvi anaknya pak Rendra"kesal Putri memutar bola matanya malas.

"Lah ngapain panggil nama bapak aku?""tanya Selvi bingung.

"Udahlah kita pesan makanannya terus langsung ke kelas"ucap putri tak menjawab pertanyaan Selvi ia malah pergi ke penjual kantin.

Setelah memesan makanan dan minumannya mereka berlima menuju kelas, tapi tiba-tiba mereka dipanggil oleh seseorang tak lain iyalah Itan anggota geng aderfia.

"Putri sini sama yang lain juga"panggil Itan.

Mereka berlima saling pandang setelah itu Putri pun pergi kesana diikuti yang lain, ke tempat kursi khusus geng aderfia duduk.

"Duduk sini aja masih banyak kosong"ajak Itan karena ada maunya ada yang tau kenapa? yap benar sekali karena Desi bawak donat Itan suka sekali makanan yang manis terutama coklat.

"Gak papa nih kita duduk sini?"tanya Putri memastikan takutnya ini hanya Itan saja yang menyuruh.

"Hm"jawab Daffa berdehem.

"Duduk aja santai"celetuk Iyan sambil memakan kentang gorengnya.

"Iya duduk aja gak papa"sambung Bian tersenyum lembut.

"Terimakasih kak"ucap kelima gadis itu bersama.

Mereka pun duduk dengan saling menghadap karena kursinya panjang.
Dini dengan Adam, Dina dengan Bian, Selvi dengan Iyan, Putri dengan Itan dan Desi dengan Daffa.

"Eci itan boleh minta donatnya gak?"tanya Itan tersenyum lucu.

"Eci Saha Itan?"tanya Iyan ingin tertawa melihat wajah Itan seperti bayi polos.

"Eci itu Desi Itan sengaja mau memberikan nama berbeda sendiri, Eci spesial buat Itan karena sering kasih donat"jawab Itan tersenyum manis.

"Hahaha ada-ada aja sih bocil tapi lucu namanya Eci"ucap Iyan tertawa merasa lucu dengan nama itu.

Sedangkan Daffa menatap tajam Itan beraninya dirinya menyebut Desi spesial baginya, tak lama mendengar jawaban Itan yang terakhir ia menghela nafas lega spesial yang dimaksud adalah selalu memberikan donat kirain apa tadi.

"Boleh silahkan dimakan"jawab Desi menyadarkan bekal donatnya ke hadapan Itan.

"Asik Terimakasih Eci"ucap Itan tersenyum senang, ia pun mengambil donatnya rasa coklat.

"Sama-sama"jawab Desi lembut.

Sedangkan temannya yang lain menggelengkan kepalanya tak habis fikir dengan Itan yang suka sekali dengan makanan manis, apa ia tidak merasa enek kah pikir mereka bersama.

DEFFA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang