بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
"𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮𝐦𝐦𝐚 𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐢 '𝐀𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐖𝐚'𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐢 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝"
«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»
Sekarang Daffa lagi siap-siap ke rumah Desi, sudah janji sama Rio abangnya Desi untuk belajar dirumahnya. setelah sampai dirumah Desi, Daffa pun mulai mengetuk pintunya.
"Assalamualaikum"ucap Daffa degdegan entah mengapa.
"Waalaikumsalam"jawab seseorang perempuan dari dalam yang Daffa tebak itu adalah Desi.
"Eh kak afa silahkan masuk kak"ucap Desi kaget tiba-tiba Daffa sudah datang.
"Iya terima kasih sisi"jawab Daffa dan mulai memasuki rumah.
"Silahkan duduk dulu kak, bang Rio belum pulang mungkin sebentar lagi ditunggu ya"ucap Desi.
Sedangkan Daffa mengangguk saja, jujur iya gugup sekali seperti mau diwawancarai.
"Aku ke dapur sebentar ya kak"izin Desi.
"Silahkan"
Desi pun berlalu dari sana menuju dapur ia akan membuatkan minuman untuk Daffa beserta abangnya pulang nanti.
"Assalamualaikum"ucap sosok dari luar tak lain adalah Rio yang baru pulang kuliahnya.
"Waalaikumsalam"jawab Daffa dari dalam.
Rio pun masuk melihat ada tamu yang datang.
"Eh ada tamu ini kemana tuan rumahnya"ucap Rio, sedangkan Daffa menyalimi tangan Rio dengan sopan ia tau pasti ini abangnya Desi ia harus sopan.
"Saya Daffa bang yang mau belajar tentang agama sama abang" Daffa memperkenalkan diri.
"Oalah kamu toh, Ini yang nyambut kamu siapa?"
"Tadi ada sisi bang"ucap Daffa.
"Sisi siapa? Perasaan di rumah ini gak ada yang namanya sisi"jawab Rio bingung sekaligus penasaran.
"Eh maksudnya Desi bang"ucap Daffa cepat 'aduh sampai keceplosan segala lagi'batin Daffa
Sedangkan Rio mengangguk mengerti. tak lama Desi pun selesai bikin minumannya, ia pun meletakkan minumannya di meja.
"Eh Abang sudah pulang?"tanya Desi langsung menyalami tangan abangnya.
"Iya ini barusan, yaudah kamu temenin dulu ini Daffa Abang mau mandi gerah banget"ucap Rio berlalu dari sana.
"Hm silahkan diminum kak mumpung masih dingin"ucap Desi.
"Hm terima kasih sisi"jawab Daffa mulai meminum es jeruk.
"Manis, seperti yang buat"ucap Daffa setelah meminum es jeruknya sambil tersenyum.
Sedangkan Desi menahan untuk tidak tersenyum, 'apa sih kak afa, ini juga kenapa jantungku deg-degan'batin Desi tak nyaman pipinya pun memanas.
"Loh dek itu kenapa wajah kamu merah, kamu sakit?"tanya Rio yang baru datang dengan wajah khawatir.
"Eh gak!, gak bang aku gak papa, yaudah aku duluan ke kamar ya bang dah"
Desi pun berlalu dari sana dengan berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFFA [TERBIT]
Teen FictionAssalamu'alaikum wr.wb ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ REVISI SETELAH TERBIT! DILARANG MENGCOPY! / PLAGIAT! (Allah Maha melihat) Hay semuanya selamat datang di cerita pertamaku, ceritaku ini mence...