بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
"𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮𝐦𝐦𝐚 𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐢 '𝐀𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐖𝐚'𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐢 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝"
«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»
Sedangkan ditempat lain ada dua orang laki-laki dan perempuan yang lagi ketakutan.
"Gue mau pulang," rengek Selvi menangis sambil menutup wajahnya dengan tangan sungguh ia sangat takut.
"Iya bentar kita cari jalan keluarnya," Iyan menenangkan Selvi sebenarnya ia juga takut tapi berusaha berani di depan Selvi.
"Plis Bawak gue pulang," rengeknya lagi Selvi menarik ujung baju Iyan.
'Gemes banget sih' batin Iyan tak tahan dengan kegemasan Selvi.
"Iya ayok," Iyan pun memapah Selvi mencari jalan keluarnya.
******
Setelah keluar dari rumah hantu itu mereka pun bernafas lega.
"Alhamdulillah keluar juga panas banget di dalam," ucap Putri duduk dirumputan disebelahnya ada Desi dan Dina.
"Eh Dini sama Selvi kemana?" tanya Desi tak melihat kedua temannya itu.
"Si adam sama Iyan juga gak ada," celetuk Itan Mereka bertiga sudah keluar duluan tinggal Adam dan Iyan yang belum.
Tak lama dari situ Adam pun muncul diikuti Dini dibelakangnya.
"Kamu gak papa Dini?" tanya Dina sang kembarannya khawatir walaupun ia sering cuek tapi ia sangat menyayangi adek kembarannya itu.
Dina pun membantu Dini buat duduk. Dini hanya mampu menjawab dengan anggukan saja sebab ia sudah sangat lelah sekali berlari ketakutan, untung saja ada Adam yang nolongin biar bisa keluar, kalo gak ada Adam mungkin ia sudah pingsan ketakutan di dalam rumah hantu itu.
Tak lama Iyan dan Selvi keluar bersama bisa mereka lihat wajah Selvi pucat karena ketakutan.
Desi pun menghampiri Selvi dan memeluk tubuhnya dan bisa Desi rasakan bahu Selvi bergetar hebat pertanda bahwa ia sangat takut.
"Aku takut Desi aku mau pulang," rengek Selvi sambil menangis.
"Iya kita pulang," ucap Desi menenangkan. Sambil mengusap punggung Selvi lembut.
"Kita mampir ke warung itu dulu beli minum," lanjut Desi membawak Selvi ke warung tak jauh dari sana diikuti yang lain.
"Tenang jangan takut lagi ya, ini hanya permainan aja. itu bukan hantu beneran itu hanya hantu bohongan aja buat seruan," ucap Desi menenangkan kedua temannya.
"Kalian pulang duluan aja ini juga sudah larut malam," ucap Desi.
"Yaudah kita pulang ya Des," jawab Putri sambil memapah Selvi dan diikuti Dina memapah kembarannya.
"Iya hati-hati di jalan ya," ucap Desi sekali lagi.
"Iya, kita pamit dulu Assalamualaikum,"
Mereka berempat pun berlalu dari sana."Waalaikumsalam," jawab mereka bersama yang masih berada disana.
"Kamu gak pulang sisi?" tanya Daffa yang masih berada disana ada juga keempat temannya yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEFFA [TERBIT]
Teen FictionASSALAMUALAIKUM WR.WB ⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ DILARANG MENGCOPY! / PLAGIAT! (Allah Maha melihat) Hay semuanya selamat datang di cerita pertamaku, ceritaku ini menceritakan tentang seorang gadis lugu p...