25.) DEFFA

55 21 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

  ۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

"𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮𝐦𝐦𝐚 𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐢 '𝐀𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐖𝐚'𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐢 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝"

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»


Sedangkan di mobil Daffa dan Desi terdiam membisu tak ada obrolan diantara mereka berdua hanya ada keheningan yang menyelimutinya.

"Ekhem," deheman Daffa dan sukses membuat Desi menoleh ke arahannya hanya sekilas, Desi ada dibelakang mobil karena ia tidak mau berduaan terlalu dekat dengan bukan mahramnya, jika saja Deva belum tidur dan bisa ikut mungkin Desi mau duduk didepan.

"Kenapa kak ada yang sakit?" tanya Desi mengerut dahinya bingung.

"Gak papa kok," jawab Daffa tersenyum lembut.

"Em aku mau tanya sisi, tipe cowok idaman kamu seperti apa sih?" tanya Daffa menoleh ke belakang sekilas.

"Buat apa Kak nanya gitu?" tanya balik Desi bingung dengan pertanyaan Daffa.

"Ya gak papa sih, cuma nanya aja kalau gak mau jawab juga gak papa," jawab Daffa lembut ya walaupun sedikit kecewa.

"Tipe cowok idamanku yang sederhana aja kak, yang bisa membimbingku ke jalan yang benar. sering menasehatiku dan mengajarkanku tentang agama, bisa jadi imam yang baik buat aku, bertanggung jawab, tidak kasar, lemah lembut, penyabar, sayang keluarga, yang paling penting tahu tentang agama karena aku mau di bimbing," ucap Desi panjang kali lebar sambil melihat luar mobil banyak kendaraan yang berlalu lalang.

"Hm gitu, emang gak mau yang cowok tampan? kaya? Berpendidikan? Pengusaha gitu?" tanya Daffa lagi.

"Mau tapi gak juga kak, gak harus!, yang paling penting tahu tentang agama dan bisa mengajarkanku hal kebaikan, karena kita di dunia ini hanya sementara di akhirat nanti selamanya, tapi kalau Allah mengizinkanku mendapatkan cowok yang tampan kaya raya plus paham agama Alhamdulillah aku bersyukur sekali," jawab Desi lembut.

"Semoga kamu dapet cowok seperti idaman kamu ya," Daffa mendoakan 'dan semoga jodoh kamu aku' batin Daffa melanjutkan doanya tadi.

"Iya aamiin kak."

Dan tak ada lagi obrolan diantara mereka berdua, perjalanan membutuhkan waktu satu jam lebih karena rumah Desi jauh,
tiba-tiba ada segerombolan anak geng motor menghadang jalan mereka berdua, mereka langsung mengelilingi kampung mobil Daffa, sambil mendobrak paksa agar orang di dalam segera cepat keluar.

"Kamu tunggu sini!" perintah Daffa.

"Tapi kak kamu gimana?" tanya Desi panik sebab anak geng motor ini banyak sedangkan Daffa hanya seorang diri ia takut terjadi apa-apa.

"Aku gak papa, kamu tenang aja oke yakin sama aku."

Daffa berusaha tersenyum menyakinkan Desi bahwa dia akan baik-baik aja.

"Iya tapi kak afa hati-hati ya," ucap Desi dengan raut wajah khawatir, Sedangkan Daffa mengangguk dan menampilkan senyum manisnya.

"Iya, kamu jangan kemana-mana tunggu disini jangan dibukain sebelum aku buka oke?"

DEFFA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang