13.) DEFFA

181 89 9
                                        


                 بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

     ۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞

"𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮𝐦𝐦𝐚 𝐒𝐡𝐨𝐥𝐥𝐢 '𝐀𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝  𝐖𝐚'𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐢 𝐒𝐚𝐲𝐲𝐢𝐝𝐢𝐧𝐚 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝"

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»


Flashback

"Pesanan datang!" seru iyan meletakan makan dan minuman yang dipesankannya tadi.

"Yey makanan sampai," sorak Itan senang.

"Ye sibocil."

Mereka pun makan dengan tenang, tapi tiba-tiba Itan berdiri dan pergi ke arah tempat Desi dan teman-temannya, karena ia melihat yang ia sukai ntahlah itu apa, yang pasti dari matanya yang berbinar seperti menemukan harta karun.

Teman-teman itan pun melihat Itan kearah tempat Desi dan teman-temannya, dengan mata yang berbinar mereka bertanya tanya kenapa Itan kesana.

"Tuh bocil kenapa dah kesitu," ucap Iyan penasaran.

"Ntah lah kita susul Itan, siapa tau bikin ulah," ucap Bian, mereka pun menganggukkan kepalanya dan menyusul Itan.

"Aduh woy bocil ngapain loh disitu!"teriak Iyan kesal.

Flashback off 

Itan tidak menjawab, ia malah sibuk dengan donatnya yang ia makan, Itan sudah banyak menghabiskan tiga donat rasa coklat.

Iyan pun menjadi kesal sebab Itan tidak menjawab.

"Duduk kak ngapain berdiri," ucap Putri melihat teman-teman kakaknya masih berdiri di situ.

Mereka pun duduk dengan saling menghadap, cewek berlima dan cowok berlima.

Desi beserta teman-temannya dan Itan melanjutkan makan donat, dan si Daffa dengan teman-temannya yang lain melihat saja, Desi pun tak enak ia pun menawarkan donatnya.

"Kak ini kalo mau, ambil aja," tawar Desi gugup menyodorkan kotak bekal berisi donat, gimana tidak gugup Desi yang selama ini tidak pernah dekat dengan cowok tapi tiba-tiba sekarang dekat dengan cowok lima sekaligus lagi.

Mereka pun saling pandang iyan pun langsung mengambil donatnya ia sudah dari tadi kepengen melihat Itan makannya dengan lahap.

"Woy Iyan loh gak sopan banget sih bikin malu tau," bisik Bian yang berada disampingnya.

Iyan tak menghiraukan bisikan Bian ia malah asik dengan donatnya, Daffa, Adam dan Bian pun juga mengambil donatnya mereka bertiga juga penasaran dengan rasanya.

Setelah merasakan donatnya mata mereka membulat sempurna saking enaknya, mereka pun makan donatnya dengan lahap, bahkan Daffa yang notabenya tidak suka yang manis langsung suka, Desi melihat sekilas mereka makan dengan lahap pun tersenyum kecil.

Setelah beberapa menit mereka pun selesai memakan donatnya, donatnya Desi sudah habis tak tersisa bahkan Desi baru makan dua donat.

"Makasih loh , donatnya enak banget," ucap Iyan mengelap noda selai dibibirnya dengan tisu.

DEFFA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang