2. Luka

1.3K 121 2
                                    

"Kak Ivyyy! Kok ga jawab omongan Mave dari tadi sih?! Cape tau ngomong sendiri"

"Jawab apa?"

"IH?! Dari tadi Mave ngomong kak Ivy ga denger?! Oke fine, Mave ngambek sama kak Ivy"

Mave langsung memutar badannya hingga menghadap ke jendela mobil sambil menyilangkan kedua tangannya.

Sekarang mereka sedang perjalanan menuju rumah Ivy, dan Mave sejak tadi terus bercerita tentang teman kerjanya dan juga Capa dan tidak ada pertanyaan tadi, jadi untuk apa Ivy menjawab? Pertanyaannya saja tidak ada.

Mave tersentak kaget. Tiba tiba ia merasakan hembusan nafas Ivy di belakang lehernya.

Reflek Mave langsung menoleh yang membuat mereka langsung bertatapan dengan jarak yang sangat dekat.

Sreek!

"Seatbelt. Inget ini mobil gue. Yang bayar denda gue" kata Ivy lalu menjalankan mobilnya setelah lampu berubah hijau.

Sementara Mave tetap mematung karena tiba tiba Ivy berada sangat dekat dengannya bahkan jika Mave terhuyung sedikit ia bisa malah mencium Ivy.

"Kenapa?"

"Hah?"

"Kenapa diem?"

"Kangen yaaa sama bawelnya Mavee? Kok nanya nanya siiihhh? Kangen tuh bilaanggg, ga jaman tau ngode ngodeee to the point ajaaa, kak Ivy kangen yaaa?"

Ivy tak mengatakan apapun, hanya helaan nafasnya yang keluar dengan pandangan fokus pada jalanan.

"Kak, kayanya kalo makan es krim panas panas gini enak deh, mampir dulu dong ke minimarket depan"

Mendengar perkataan Mave, Ivy langsung menghidupkan sein kiri mobilnya.

"Kak, enakan eskrim yang pink apa yang coklat ya? Atau yang ungu?" Tanya Mave di depan jejeran tempat es krim tersimpan.

"Hijau"

"Mave ga suka green tea!"

"Merah"

"Mave lagi ga kepengen semangka"

"Kuning"

"Mave ga pengen makan yang pisang tau!"

"Putih"

"Aduuu mahal tauu!"

"Trus?"

"Yang apa yaa..., Eum... Mave pengen yang putih, tapi pengen yang cone coklat itu juga"

Ivy langsung mengambil eskrim seharga 25.000 dan es krim cone coklat yang dimaksud Mave lalu berjalan ke arah kasir.

Setelah di scan Ivy langsung membayarnya dengan QRIS lalu ia memperhatikan Mave yang berjalan ke arahnya dengan tatapan berbinar.

"Pegang"

"Ihhhh apa sihhh? Kok ga peka bangettt, es krimnya dingin tauuuu, mana Mave harus megang HP lagii, padahal tangan Mave kecil"

Kata Mave sambil berjalan ke arah pintu minimarket tersebut.

Dengan inisiatifnya sendiri, Ivy mengambil HP yang Mave jepitkan di ketiak karena celananya yang tidak memiliki kantong.

Mave menatap Ivy dengan tatapan tak percaya, ia kira Ivy akan membantunya membawa kedua eskrim tersebut, tapi Ivy malah mengambil HPnya.

"Ini kalo jatuh, sayang. Klo eskrim masih bisa dibeli berkali kali" kata Ivy lalu berjalan masuk kedalam mobilnya.

Mave mendengus kesal. Ia berjalan sambil menghentakkan kakinya masuk ke dalam mobil Ivy.

"Kalo misalkan Mave yang jatuh gimana?" Tanya Mave dengan wajah sinisnya.

Mave's LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang