13. Ervin

684 77 0
                                    

"diem disini, aku jemput ervin" Kata Ivy lalu meninggalkan Mave sendirian sebelum Mave mengatakan sesuatu.

Selang beberapa menit Mave melihat Ivy berjalan beriringan dengan seorang laki laki tampan sambil berbicara dan tertawa kecil.

Mave pura pura tak melihat saja, walaupun dalam hatinya ia ingin menarik rambut Ivy dari belakang hingga botak sebelah.

Hingga akhirnya Ivy membukakan pintu untuk ervin dan membiarkan ervin masuk.

Ervin menoleh ke arah Mave, lalu tersenyum kaku. Lalu Ivy masuk ke dalam mobilnya dan menghidupkan mesin.

"Langsung ke bakso 23?" Tanya Ivy.

"Loh! Kak Ivy inget? Udah lama perasaan, masih di inget aja" kata Ervin dengan antusias.

"lih kik ivi ingit" sindir Mave dari belakang dengan suara yang sangat kecil.

"Oh iya kak, itu siapa dibelakang? Aku kira kak Ivy sendiri" kata Ervin sambil berbisik, tapi percuma karena masih bisa didengar Mave dari belakang.

"Temen, dia maksa ikut"

"Oalah temen, kok maksa ikut?"

"Ga tau, tanya sendiri coba"

"Permisi pak, izin nanya, kok bapaknya maksa ikut ya?" Tanya Ervin karena melihat Mave masih menggunakan pakaian guru sekolahnya.

Ivy menahan tawanya sambil melihat ke arah luar jendela, dan Mave terlihat seperti akan keluar tanduk banteng di kepalanya.

"Dia nyulik saya, ya kali saya tinggalin sendirian"

"Hah? Maksudnya? Kak Ivy nyulik? Jelas jelas tadi Kak Ivy bilang bapaknya maksa masuk, ini bukan taksi online pak, mungkin bapaknya salah mobil"

"Sialan. KAK IVY!" Tiba tiba saja Mave berteriak membuat Ervin tersentak kaget dan langsung duduk rapi menghadap ke depan.

"Ya?"

"Mave mau masak di rumah"

"Terus?" Jawab Ivy santai sambil melihat ke arah Mave dengan spion dalam mobil.

"MAU PULAAAAANGGGGG"

"Aduh pak jangan teriak teriak, entar kena hukum pidana loh kasar sama anak anak"

"Anjing lo diem"

"Language mate" kata Ivy sambil terkekeh.

"Kak Ivy..." Rengek Mave sambil menggoyangkan pundak Ivy.

"Eh eh pak, pak, ga boleh goyangin pundak orang nyetir, saya ga mau mati muda, kalo bapak mau, jangan ngajak ngajak saya sama kak Ivy"

"Diem lo! Ish! Ganggu aja"

"Loh? Bapak yang dari tadi ganggu, orang saya diem diem sama kak Ivy, ya ga kak?"

"Iya" jawab Ivy sambil menyetir.

"Mau makan?" Tanya Ivy sambil melihat ke arah Mave melalui spion dalam mobil.

"Gak! Mave mau masak di rumah!"

"Oke" jawab Ivy. Ternyata seperti ini jika memiliki 2 suami, ia membayangkan bagaimana bisa orang orang memiliki banyak istri sekaligus.

"Kak, Mave mau masak di rumah!"

"Bapak ini kenapa sih? Kak Ivy harus anterin Ervin cari buku dulu, baru anter Ervin pulang, baru bisa temenin bapak makan" Kata Ervin dengan nada dongkolnya.

"ISH! JANGAN PANGGIL BAPAK! MASIH MUDA GUEEE!"

"Kak Ivy kok bisa tahan temenan sama dia suaranya kaya suara toa mesjid di sebelah telinga" Ivy terkekeh mendengarnya sambil memarkirkan mobilnya.

Mave's LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang