14. Alergi

740 71 6
                                    

"Kak Ivy jelek, kak Ivy cuek, Mave males sama kak Ivy" kata Mave sambil berjalan masuk ke dalam rumah dan menghentakkan kakinya.

Tiba tiba saja Ivy menggendong Mave brydal style dari belakang yang membuat Mave terkejut.

Ivy menggendong Mave ke arah sofa, dan memposisikan Mave diatas pangkuannya.

"Apa Mate? Kamu kenapa?" Tanya Ivy sambil membawa rambut Mave yang panjang ke belakang.

"Kak Ivy tadi tinggalin Mave sendiri, kan Mave juga mau jalan jalan, mana sama cowo lain, Kak Ivy ga bolehin Mave bareng cewe lain, tapi Kak ivy berduaan sama Cowo lain, Mave duduk sendirian disana sampe ditanyain sama staffnya Mave kenapa, tau gak?!"

Tangan Ivy memegang lengan Mave agar Mave tidak jatuh, dan ia mengelus lengan Mave dengan ibu jarinya.

"Terus apa lagi Mate?"

"Mave padahal mau beli buku yang tadi Mave baca, tapi kak Ivy ajak Mave bayar pulpen, terus Mave ga mau makan mie, kak Ivy suruh Mave makan mie, Mave kan mau masak di rumaaahhhh! Mave pengen jalan jalan sama kak Ivy!"

"Oke, lain kali jalannya. Jadi mau masak?"

"GAK! KAK IVY JELEK! Mave udah ga mood masak liat kak Ivy sama Ervin, ga mau. Kak Ivy ga usah pegang pegang Mave, tangannya bekas Ervin, Mave ga suka." Kata Mave sambil melepaskan kedua tangan Ivy dari lengannya.

Ivy kembali memegang kedua lengan Mave, tapi lagi lagi Mave melepaskan tangannya.

Ivy langsung menarik pinggang Mave yang membuat Mave hilang keseimbangan, dan bersandar di dada Ivy.

"Maaf Mave, ada yang sakit?"

"Hati Mave sakit tauu" rengek Mave sambil menghentakkan kakinya. Ivy terkekeh mendengar perkataan Mave yang terdengar aneh di telinganya.

"Mana yang sakit?" Tanya Ivy lagi, dan Mave menunjuk ke arah dadanya sambil memanyunkan bibirnya.

Cup!

"Gemes astaga Mate!" Ivy mengecup Mave tepat di bibirnya yang membuat Mave langsung menutup bibirnya rapat rapat.

"Ish! Jangan cium cium Mave! Kak Ivy bekas Ervin, Mave ga suka!" Kata Mave sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangan.

Cup!

"Ish! Jangan cium cium Mavee!" Lagi lagi Mave membersihkan bekas ciuman Ivy dengan punggung tangannya.

Ivy lalu menahan kedua tangan Mave sebelum ia kembali mengecup bibir Mave.

Cup!

"Aku ga pernah cium orng lain Mate" kata Ivy sambil menarik badan Mave agar bersandar di dadanya, dan Ivy mengelus rambut Mave sambil mendengarkan Mave berceloteh.

"Ish boong! Kak Ivy aja bisa tiba tiba punya temen lucu, ga heran lalo tiba tiba kak Ivy udah pernah ciuman sama orang, udah pernah peluk pelukan sama orang, sapa tau udah merawanin orang juga kan Mave ga tau"

"Aku ga pernah ngapa ngapain sama orang lain Mate"

"Ga percaya sama kak Ivy" kata Mave sambil memanyunkan bibirnya.

"Kamu pertama"

"Pertama ngapain?"

"Kamu yang pertama aku cium, kamu yang pertama aku peluk, kamu yang pertama cuddle, kamu yang pertama bikinin aku masakan, kamu yang pertama tinggal bareng aku, dan masih banyak lagi hal yang pertama kali aku lakuin sama kamu"

"Kak Ivy... Coba deh kak Ivy ngomongnya panjang panjang terus kaya gitu, Mave suka tau dengerin kak Ivy ngomong"

"Hm? Maksudnya?"

Mave's LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang