Sampai di rumahnya, Ivy langsung menggendong Mave turun menuju kamarnya. Sebenarnya Mave sudah memaksa untuk turun dan jalan sendiri, tapi Ivy tetap memaksa akan menggendong Mave sampai ke kamarnya.
"Mave sehat" kata Mave saat Ivy menurunkannya diatas kasur Ivy.
"Iya sayang kamu sehat, aku cuma mau cek doang"
Cup!
Ivy mengecup lagi kening Mave.
"Kak Ivy suka banget cium Mave, Mave belum mandi.."
"Gapapa sayang, kamu diem dulu aku ambil buburnya dibawah" Mave hanya mengangguk sebagai jawaban. Ivy langsung kekuar dari kamarnya dengan tergesa gesa seperti di kejar sesuatu dan membiarkan pintu terbuka.
Sementara Mave duduk di pinggiran kasur Ivy sambil menatap ke arah jendela, ia bingung dengan perasaannya yang terasa mengganjal karena sifat Ivy selama ini, tapi ia tak bisa berbohong pada dirinya sendiri, ia benar benar sudah jatuh terlalu dalam dengan Ivy walaupun dibalas dengan sifat Ivy yang seperti itu.
"Silahkan dok, Mave ada di dalem" Kata Ivy sambil mendorong pintu dengan kaki karena ia membawa nampan berisi bubur air buah dan beberapa makanan manis kesukaan Mave.
Mave diam saja memperhatikan dokter tersebut mengeluarkan peralatannya satu persatu hingga dokter selesai memeriksanya, setelah itu Ivy dan dokter tersebut berbincang di luar kamar.
"Dia lemas karena kelelahan, mungkin dia sedang memikirkan atau sedang dalam suatu masalah sampai ia kelelahan, dan sepertinya dia baru bangun dari tidur yang lama?"
"Ya, dia tidur 3 hari tanpa makan dan minum"
"Hm, karna itu dia mengalami dehidrasi, tapi dia cukup kuat karena dehidrasi yang dia alami tidak parah sampai harus di bawa ke rumah sakit, saya akan memberikan resepnya. Mungkin mau saya bantu untuk tebus obat? Biar nanti ojek online yang mengantarkannya kesini"
"Boleh dok, nanti saya transfer totalnya, tolong kirim nomor rekeningnya"
"Kalau begitu saya balik dulu ya Ivy? Hari ini apoteknya tutup di jam 3, sisa satu jam lagi" kata dokter tersebut sambil melihat kearah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Terimakasih dok sudah menyempatkan diri untuk datang, terimakasih juga sudah membantu saya untuk tebus obat, tolong nanti kirimkan saya nomor rekening untuk membayar semuanya"
"Terimakasih kembali Ivy, kalau misal nanti terjadi sesuatu seperti kejang dan suhu tubuh yang meningkat drastis tolong hubungi saya"
"Baik dok, biar saya antar"
"Oh tidak usah, saya bisa sendiri, kamu harus merawat Mave terlebih dahulu, itu lebih penting"
"Terimakasih dok"
"Ya ya saya duluan, Ivy"
Ivy hanya menjawabnya dengan senyuman dan menunggu dokter tersebut menghilang dari pandangannya lalu masuk ke dalam kamar.
"Mave sehat kan?"
"Kamu Dehidrasi sayang, untung dehidrasinya ga parah. Sekarang makan ya?"
"Ga"
"5 suap, kalo kamu sembuh kita jalan jalan ke dufan"
Mata Mave langsung berbinar mendengarnya. Mave belum pernah kesana dan teman temannya sering membicarakan tempat itu.
"Beneran?"
"Iya sayang, tapi makan dulu ya?" Mave menganggukkan kepalanya.
Ivy memajukan posisi duduknya agar ia bisa lebih mudah untuk menyuapi mave makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mave's Limerence
Roman pour Adolescents"Mave ga tau mau nonton apa.. Mave ga bisa mikir!" Kata Mave sambil memukuli kepalanya sendiri. "Sttt, mave.." Ivy langsung menarik pelan tangan Mave agar tidak memukuli kepalanya lagi. "Nanti sakit" kata Ivy sambil mengelus kepala Mave yang tadi ia...