3. Gelap

1K 104 0
                                    

"nginep?" Tanya Ivy.

"Mau pulang, males sama Kak Ivy. Mave kesel liat muka kak Ivy"

"Besok Jam 7, kolam cahaya"

"Males. Mau pulang aja, nanti disana Kak Ivy ga jagain Mave. Trus kalo Mave kumat kak Ivy ga bakal peduli juga kan, ngapain Ivy kesana"

"Terapi"

"Males, mending sama kak Capa"

"Capa besok ke puncak bareng daffa"

"Masih bisa besok besok besoknya lagi"

"Besok pagi, sama gue"

"Ga mauuu!" Mave menghentakkan kakinya kesal karena tak bisa menghindari Ivy.

"AAKH! ISH! JANGAN ASAL GENDONG EMANG MAVE KARUNG BERAS?!"

Tiba tiba saja Ivy mengangkat badan Mave dan menggendongnya di pundak seperti karung beras, lalu berjalan ke kamar tamu lantai dua, di sebelah kamarnya.

Ivy menurunkan Mave diatas kasur tanpa mengatakan apapun sambil menatap Mave, semantara Mave menatap Ivy dengan tatapan permusuhan.

"Tidur."

"Mave ga bawa baju renang tau! Kenapa sih kak Ivy selalu dadakan kalo ngajak kemana mana?! Kan Mave gaada persiapan."

"Persiapan apa?"

"Celana renang, kaca mata renang, sunscreen, skincare, shampoo, handuk, body lotion, semuanya gaada tau! Mave kesini bawa dompet HP aja"

"Oke"

"Apanya yang oke oke?! Emang kalo diem diem gini bisa balik itu barang barang?! Aneh kak Ivy. Terus sekarang Mave tidur ga mandi gitu?!"

"Mau mandi? Di kamar gue"

"Ish! Kenapa Kak Ivy ga sediain peralatan mandi di kamar ini sihhh?!"

"Karna orang sengaja nginep seharusnya bawa peralatan sendiri"

"Tapi kalo kaya gini gimana?! Kan Kak Ivy yang maksa! Mana Mave diangkat kaya karung! Mave mau pulang aja!"

"Gak. Jadi mandi?"

"Jadi!" Jawab Mave dengan sinis.

"Sana mandi, cepet. Gue juga mau mandi"

Mave bangun dan berjalan sambil menghentakkan kakinya dengan kesal. Tetap saja tak ada perubahan walaupun Mave terus memberikan kata kata pedas.

Apa telinga Ivy sudah tertutup? Kenapa Ivy tetap seperti itu walaupun Mave terus menjelek jelekkannya.

Mave membuka lemari baju Ivy dengan kasar lalu dengan asal mengambil baju celana dan juga handuk milik Ivy. Setelah itu ia langsung masuk ke dalam kamar mandi Ivy.

Ivy kembali menghela nafasnya lalu merebahkan dirinya dikasur. Ia merasa bosan tidak ada pekerjaan banyak untuk seminggu kedepannya karena pekerjaannya sudah ia selesaikan semuanya.

"KAK IVYYY! SHAMPOONYA YANG MANA?!"

"Yang hitam!"  Dari kasur Ivy berkata dengan agak keras.

"HAH?"

"HITAM!"

Setelah itu tidak ada jawaban dan hanya ada suara gemericik air dari kamar mandinya.

"Sana mandi!" Kata Mave tiba tiba yang membuat Ivy tersentak karena sedang melamun.

Ivy lupa. Kemarin ada pesan kalau perumahan Ivy akan ada pemadaman listrik, entah jam berapa.

Ivy mengambil handuk dari dalam lemarinya dan masuk ke kamar mandi.

Mave's LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang