16. sembuh

676 62 1
                                    

"kak Ivyyyy!" Mave merengek masuk ke dalam kamar dengan kakinya yang dihentakkan.

Mave berjalan ke arah Ivy yang terlihat sedang meminum kopinya di dalam Tumblr berwarna putih dengan laptop diatas pahanya.

"Kenapa?" Tanya Ivy sambil mengangkat laptop dan Tumblrnya untuk diletakkan pada nakas di sampingnya.

Mave naik ke atas kasur dan menumpukan kepalanya pada paha Ivy dengan badan tengkurap.

"Kak Ivyy" Mave merengek dengan matanya yang berkaca kaca sambil menghentakkan kakinya.

"Kenapa Mate?" Tanya Ivy sambil mengelus rambut Mave.

"Mave mau keluarrrr Mave cape di sini terusss Mave udah sembuhhhh Mave ga mau tidur lagiii Mave boseeennnnn" kata Mave dengan mata berkaca kaca.

"Siapa bilang kamu udah sembuh?" Kata Ivy yang kembali mengecek suhu tubuh Mave lelalui dahi dan lehernya.

"Mave udah ngerasa sehatttttt! Tangan Kak Ivy jangan pegang pegang! Dingin tau gak?!" Kata Mave sambil mendorong tangan Ivy.

"Tanganku ga dingin, kamu yang panas Mate"

"Hiks! Enggga! Mave udah sembuuuuhhhhh! Hiks Mave mau keluarr Hiks!"

"Kamu sakit"

"Enggaaaa! Hiks! Kak Ivy jelek! Kak Ivy jahat! Hiks! Mave kan mau jalan jalann Mave mau pulang aja mending!"

Mave terus menghentakkan kakinya sambil menggosok matanya dan Ivy membiarkan saja sambil mengelusi rambutnya.

Terlihat dari cara Mave menatap Ivy, matanya sudah menunjukkan kalau Mave sudah mengantuk berat, dan Ivy tau, sedikit lagi Mave akan tertidur.

Ivy terus mengelus rambut Mave dan sesekali menepuk nepuk pelan punggung Mave tanpa mengatakan apapun.

Benar saja, belum ada 10 menit Mave sudah tertidur dengan air matanya yang masih ada di pipinya.

Ivy terkekeh. Ia mengangkat badan Mave dan membenarkan posisi tidur Mave sebelum akhirnya ia melanjutkan pekerjaannya.

"Kak ivy.."

"Hm?" Ivy yang sedang fokus pada laptopnya menoleh ke arah Mave sebentar lalu kembali menatap laptopnya.

"Kak Ivy... Hiks! Pelukkk"

"Sini Mate" Ivy mendekatkan tubuhnya pada Mave dengan posisi duduk, maunya Ivy akan menyuruh Mave memeluk pinggangnya saja agar ia bisa tetap bekerja.

Tapi Mave langsung sadar akan hal itu dan kembali terisak. Ia mau Ivy tidur dan memeluknya sambil mengelusi rambutnya.

Jadilah Ivy mengalah, ia menyimpan semua data data yang ia buat lalu mematikan laptopnya, setelah itu ia meletakkan laptopnya ke tempat semula.

Ivy naik ke atas kasur dan merebahkan dirinya di sebelah Mave. Mave langsung masuk ke dalam pelukan Ivy dan mendusel pada perpotongan leher Ivy.

"Kak Ivy badannya dingin"

"Kamu yang panas Mate"

"Ish! Mave ga sakitt.." rengek Mave tapi dengan suara yang melemah sebelum akhirnya Mave benar benar masuk ke alam mimpi.

Karena belum mengantuk, Ivy memilih untuk membuka sosial media Mave, terutama akun kedua dan Twitter pribadinya.

Untungnya Mave mau memberitahu akun akun tersebut pada Ivy dengan gampangnya karna mereka sudah lama kenal, jadi Ivy tidak perlu susah mencari tahu kemana mana, ia tinggal mencari akun akun Mave.

Karena merasa pegal degan posisi tersebut, Ivy perlahan merubah posisinya menjadi duduk bersandar pada kepala kasur.

Ivy beberapa kali mengambil screenshot dari postingan postingan Mave yang menurutnya menggemaskan sambil tersenyum kecil.

Mave's LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang