17' PENIKMAT DRAMA

187 27 2
                                    

Makka Redian berhasil mendapat kesempatan untuk bicara berduaan dengan Sang Penyihir Putih, yaitu Zesa Nebula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makka Redian berhasil mendapat kesempatan untuk bicara berduaan dengan Sang Penyihir Putih, yaitu Zesa Nebula.

Dari kejauhan, El was-was akan pengkhianatan. Pikirnya, bagaimana jika Zesa menerima suatu permintaan Redian?

Selain sikap sombong dan jarang mudah berpuas, El masih belum mengenal dekat sosok Zesa. Katanya, Penyihir Putih suka drama dan musik, sering keluar rumah untuk menikmati pertunjukkan seni.

“Lady El, saya baru tahu kalau Anda kenal dekat dengan Penyihir Putih!”

Arsena yang sedang berkencan bersama tunangannya masih belum beranjak dari sisi El dan Ezra.

Mau tak mau El mengalihkan perhatian menuju Arsena yang matanya berbinar dengan makna penasaran ketimbang kekaguman. Wanita itu mendesah pasrah, menggenggam tangan Ezra secara erat.

“Beliau memberikan saya tumpangan saat hendak ke Lakin. Jadi sampai sekarang kami berteman,” jujurnya.

Kepala Arsena mengangguk, mulutnya ditutup menggunakan telapak tangan, menyembunyikan senyuman jahil. Ia sempat khawatir Lady El dan Penyihir Putih memiliki hubungan spesial, mengingat kakaknya menaruh rasa tertarik terhadap si janda menawan. Tetapi kegelisahannya terbayarian usai bertanya langsung kepada yang bersangkutan.

“Sena-ku, apakah Lady El juga seorang saingan?”

Tiba-tiba Liliana bersuara, menyentak Arsena dan El yang sibuk dalam lamunan.

“Saingan?” gumam Ezra, meletakkan jari telunjuknya di depan mulut sendiri. “Apa itu saingan, Mama?”

Liliana adalah tunangan Arsena.

Liliana berusia delapan belas tahun, sementara Arsena dua puluh tujuh tahun.

“Te-tentu bukan, Sayang!” jawab Arsena cepat, meski dulu pernah ikut bertaruh untuk mendapatkan tubuh Lady El yang berakhir tidak kesampaian disebabkan telinganya lebih dulu dijewer Wendy dan mendapat ceramahan agar menghormati Liliana sebagai tunangan.

“Jadi apa itu saingan?” tanya Ezra kembali.

Dan El kebingungan harus menjelaskan bagaimana. Ia terdiam cukup lama sebelum mendapat teguran.

“Jangan membiarkan putri Anda berlarut dalam kebingungan, Nyonya. Apakah Anda tidak bisa menjelaskan hal kecil semacam kata saingan? Betapa menyedihkannya sebagai orang tua.”

Seketika El yang sempat bernapas lega setelah berhasil lepas dari Redian kini harus kembali menegangkan urat leher. Wanita itu merasa amat dipermalukan, apalagi sedang berada di depan Ezra.

Ucapan Liliana menjadikan emosi El semakin berantakan, kesabaran yang sudah ditumpuk demi melindungi Ezra maupun dirinya sendiri akhirnya meledak.

“Ha?” El memiringkan kepala, menatap Liliana penuh kebencian. “Orang yang sudah memiliki segalanya sejak lahir sepertimu lebih baik tutup mulut.”

Rapunzel's StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang