Rasanya Wendy menyesal tak melepas sarung tangan dan balas menggenggam jari-jemari Lady El yang pucat. Tetapi ia yang panik dan gemetaran sudah tidak mampu berpikir jernih akibat kesehatan Duchess yang semakin jatuh.
“Tabib bilang kesehatan ibu memburuk tanpa alasan, lho? Saat diperiksa, bahkan tidak ada campuran apa pun dalam makanan atau minumannya, jadi sebenarnya kondisi tubuh ibu sehat saja tidak ada racun apa pun. Tapi aku bingung kenapa ibu pingsan dan selalu tiduran, padahal kerjaan ibu sudah dialihkan pada Reich? Ibu tidak kelelahan artinya!”
Dan Arsena bersama mulut cerewet itu akhirnya dapat mengalihkan perhatian Wendy dari Duchess yang sakit.
Arsena baru saja kehilangan Serena, bibi mereka. Jadi Wendy khawatir jika sang adik malah ikut menyusul kejatuhan ibu mereka mengingat Duchess, Arsena, dan Serena sangat akrab, tanpa dirinya sekalipun. Tetapi memang Wendy siapa—sampai ingin diikutsertakan? Ia cuma anak haram yang beruntung karena tidak ditindas keluarga Vantelyon.
Orang-orang Vantelyon sangat baik walau keluarga luar mengabaikan kehadirannya, termasuk Serena. Namun Wendy masih tetap menghormati bibinya yang disukai Duchess dan Arsena.
Jika keakraban Duchess dan Serena yang tanpa darah mampu terjalin, bukan berarti Wendy yang anak dari seorang berdarah Duke bakal mendapatkan hal yang sama. Wendy dibedakan karena kehadirannya maupun Duke membuat Sang Duchess patah hati. Tetapi Duchess selalu baik dan tersenyum kepada Wendy, memperlakukannya seperti manusia pada umumnya. Menghargai dan mengasihinya.
Itu menyenangkan dan menghangatkan.
Dan Wendy berhutang.
Sementara Arsena pada awalnya memang jahil, tapi karena anak itu menyukai Duchess yang baik, maka Arsena meniru sikap ibunya dan mulai mengakrabkan diri dengan Wendy si orang baru.
Inilah mengapa Wendy merasa dirinya sangat dewasa. Masa remajanya dikelilingi ekspetasi mengerikan dan manusia baik. Namun lama-kelamaan ia mengerti bahwa Duchess sakit.
Sakit hati dikhianati suami tercinta. Sakit hati setiap melihat anak dari hasil suaminya bercinta dengan wanita lain, bahkan saat status keduanya sepasang kekasih. Sakit hati ditinggalkan ipar yang menyayanginya seperti saudara sendiri.
“Aku sarankan menjemput Penyihir Putih. Dia sangat jenius dalam meramu obat. Tapi Zesa pelit, jadi lebih baik kau bawa saja dia kemari. Si tua pelit itu tinggal di Windsor.”
Pokoknya Wendy harus mencari penyelamat untuk Duchess dan Arsena. Melindungi mereka yang menghormati dirinya sebagai manusia.
“Hati-hati, Wendy!” teriak Arsena seraya melambaikan tangan tatkala Wendy pergi bersama dua ekor kuda menuju Windsor.
“Penyihir Putih? Semalam baru saja pergi ke Triana, ada wabah di sana.”
Wendy mengangguk, tersenyum mendengar informasi yang sudah diterimanya. Ia pun melanjutkan perjalanan menuju Triana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapunzel's Stepmother
FantasySeluncuran pelangi ini pembawa sial. Dirinya yang sudah berpikir akan memasuki tubuh Rapunzel malah berakhir dalam sosok Penyihir Tua Jahat, yaitu Madam Gothel! "Sengaja sekali memasukkanku ke tubuh penjahat licik!" Tetapi mau bagaimana lagi? Yang p...