20' KEBENARAN SEJARAH

509 48 11
                                    

Di gerbang istana Sandiris, dari dalam kereta, iris hijau Wendy yang jernih berhasil mengambil adegan seorang perempuan tersungkur cukup kuat hingga menyebabkan dua prajurit penjaga, sais, dan juga dirinya menaruh perhatian menuju sumber kecelakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di gerbang istana Sandiris, dari dalam kereta, iris hijau Wendy yang jernih berhasil mengambil adegan seorang perempuan tersungkur cukup kuat hingga menyebabkan dua prajurit penjaga, sais, dan juga dirinya menaruh perhatian menuju sumber kecelakaan.

Pun Wendy segera turun dari kereta, mengikuti langkah dua prajurit yang juga berniat menolong perempuan korban sandungan. Namun menyadari rambut hitam keriting yang disanggul berhias mawar merah, entah mengapa pikiran lelaki tersebut menggali memori tentang wanita yang tak bisa ditemuinya hingga berakhir berhenti dari jalan.

"Nyonya!"

"Anda baik-baik saja—Lady El?!"

Yang diajak bicara dua prajurit hanya menggeleng, sementara kepalanya masih tertunduk. Kemungkinan, merasa malu untuk memperlihatkan mukanya usai terjatuh.

Di kejauhan, Wendy hanya menyipitkan mata untuk mencoba memastikan wajah Lady El meski sudah mendengar prajurit menyebut nama wanita tersebut. Dalam hatinya, ia merasa tidak sopan untuk mendekat.

Untungnya tak lama Lady El berlarut dalam kejatuhan disertai tawa besar seseorang, tanpa melihat ke depan si janda menawan meneruskan jalan cepatnya ke arah Wendy. Hingga sandungan itu berlanjut untuk yang kedua kali, membuat Wendy bergegas mengulurkan tangan demi menahan kedua bahu Lady El.

"Tolong berhati-hati, Lady El."

Dapat Wendy temukan rok yang robek pada bagian lutut kanan, kemudian telapak tangan memerah yang sedang mengusapi aliran air mata di pipi. Lady El terluka parah, hatinya. Ada sesuatu yang terjadi, berkaitan dengan si janda dan istana, juga Penyihir Putih yang mendekati mereka.

"Maaf menyentuh Anda tanpa izin, Lady El. Barang kali Anda memerlukan ini?"

Setelah Lady El berdiri tegap, Wendy menyerahkan sapu tangan.

"Jika Anda butuh pertolongan, saya siap membantu."

Wendy menawarkan bantuan karena urusan mendesaknya tidak banyak. Keadaan Duchess Vantelyon sudah membaik usai liburan panjang, mereka menghabiskan banyak waktu bersama Arsena.

Lalu persiapan tahun pembelajaran baru Akademi Kekaisaran juga telah selesai. Yang menjadi masalah ialah kenyataan bahwa Kekaisaran Lan tidak pernah merasa puas dalam menundukkan daerah kekuasaan. Mereka memulai perang dan membawa murid akademi bagian Medan Luar, yakni pelatihan fisik. Sementara itu, murid Medan Dalam yang berkaitan dengan otak diminta melanjutkan pembelajaran.

Wendy Vantelyon tak habis pikir akan tindakan Kekaisaran Lan yang tamak meskipun mereka logis dan strategis. Kekaisaran Lan tidak seperti Sandiris yang cinta damai dan pilih menyerah agar tidak menimbulkan korban jiwa daripada melawan. Ditambah lagi, kemenangan Asante atas pemberontak juga ulah Kekaisaran Lan.

Parahnya, Wendy dengar Kekaisaran Lan mengikutsertakan salah satu murid perempuan tahun kedua yang berusia di bawah sepuluh tahun ke dalam perang. Selain itu, prajurit Asante hasil pemberontakan juga bergabung di kegilaan tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rapunzel's StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang