13. Ngehibur

3.5K 356 82
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Selesai pemakaman Nininya, [Name] mengurung dirinya di kamar. Sudah 2 hari ia tidak keluar kamar dan tidak makan. Keluarganya sudah beberapa kali membujuknya, namun gagal dan mereka tak bisa berbuat apa-apa. Karena keluarga [Name] ini tahu kalau [Name] ini sangat dekat dengan nininya. Jadi ini adalah suatu fakta berat yang membuat [Name] sangat terpukul.

"Eh, Mas Raden?" kaget Mamah [Name] saat pria gagah itu berada di pekarangan rumah nya.

"Maaf ganggu waktu nya, Budhe." ucap Raden merasa tak enak. Ia meringis dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Alahh ndak papa Mas, ndak ada ganggu-ganggu! Ayo masuk-masuk!" ajak Mamah [Name] sembari menarik lengan Raden.

Raden mengucapkan permisi, ia kemudian dibawa di sofa yang Raden yakini ini adalah ruang tamu.

Raden menyerngitkan dahinya, ia tak melihat gadis manisnya. Dia menoleh kepada Mamah [Name] yang membawakannya teh hangat.

"Ayo-ayo diminum, Mas. Ini ada kue monggo dimakani nggih." tawar Mamah [Name].

"**Nggih Budhe, matur nuwun.." sahut Raden dengan senyuman manisnya.
**Iya Budhe, terima kasih

"Anu Budhe.." panggil Raden setelah dia menyeruput tehnya.

"Iya? Ada apa Mas?" sahut Mamah [Name].

"[Name] kemana Budhe? Kok saya ndak ngeliat." tanya Raden. Mamah [Name] terlihat menghela nafas sedih. Dia menatap Raden dengan senyum tipis.

"[Name] dari kemarin ngurung diri Mas. Dia yang paling deket sama Nini pas kecil, jadinya mungkin sekarang Masih agak kaget."

Raden mengangguk. "Tapi [Name] sudah makan kan, Budhe?" Mamah [Name] menggelengkan kepalanya dengan lesu. Gimana mau makan? Keluar kamar pun tak mau.

"Budhe, boleh ndak saya coba bujuk [Name]?"

"Kayaknya bakalan angel Mas, [Name] soalnya udah dibujuk sama kami tapi tetep ga mau keluar. Tapi yasudah, ayo saya tunjukan kamarnya siapa tau bisa Mas Raden bujuk."

Raden dan Mamah [Name] sampai didepan kamar [Name]. Mamah [Name] kemudian izin untuk meninggalkan Raden karena ingin menyiram tanamannya.

'tok tok tok'
"[Name]?" panggil Raden yang tidak mendapatkan sahutan dari dalam.

"Ini aku Raden, [Name]." Telinga Raden samar-samar mendapatkan gumaman samar dari dalam.

𝐌𝐀𝐒 𝐉𝐀𝐖𝐀 - 𝐘𝐮𝐤𝐢𝐦𝐢𝐲𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang