15. SAH

4.7K 311 77
                                    

-----[Warning : kissing⚠️]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----
[Warning : kissing⚠️]

[Name] menoleh kearah Raden dengan cemberut. Raden yang ditatap pun bingung namun tak lama terkekeh. Pria itu memijat paha [Name] dengan lembut. "Kakinya pegel ya, dek?"

[Name] mengangguk dengan bibir yang masih cemberut. "Iya, pegel banget kakinya."

"Ya udah kita ke belakang dulu, yuk. Kita makan sekalian ganti baju." Raden berdiri dan mengulurkan tangannya ke arah sang istri.

Raden yang memang sudah lama berniat meminang [Name], akhirnya meminta izin kepada keluarganya [Name] untuk melamarnya. Raden diberitahu untuk membawa keluarganya. Dan lusa tepatnya saat [Name] bekerja, Raden dan orang tuanya melamarnya tanpa sang gadis itu tahu. Keluarga [Name] mengizinkan Raden untuk meminang gadis cilik mereka dengan syarat [Name] menerima lamaran Raden. Dan semenjak saat itu, kotak beludru merah selalu tersimpan didalam saku celananya. Masih mencari momen yang pas, kata Raden mah.

Akhirnya saat [Name] menyenggol topik Nini nya yang ingin Raden menikahi [Name], ia segera melamarnya yang diterima senang hati oleh [Name]. Dan [Name] dibawa Raden untuk bertemu dengan keluarganya. Kedua belah pihak setuju untuk menikah setelah 3 bulan kepulangan Nini [Name].

"Ayo sayang, Masih kuat jalan gak? Apa mau Mas gendong aja?" Raden yang sedari tadi tak melihat [Name] yang akan menyambut uluran tangannya pun menawarkan sesuatu yang membuat [Name] malu.

"Ihh ga mau lah, malu. Masa aku digendong di depan banyak orang?" [Name] akhirnya meraih tangan Raden dan mereka berdua berjalan ke belakang. Dengan Raden yang beberapa kali meraih pinggang istrinya yang tersandung gaun. Raden akhirnya memegangi gaun istrinya dengan tangan yang satu lagi.

"Mas, kira-kira kita makan apa ya?" [Name] bertanya dengan bibir mengulum senyum. Kata 'kita' membuatnya senang.

"Hm? Mungkin makanannya 11-12 sama yang dimakan para tamu, dek." ucap Raden. [Name] yang ingin protes pun dipotong oleh-

"Waduh pengantin baru, ngapain nih ke belakang? Manja amat lu dek pake gandeng-gandeng segala." Suara menyebalkan itu menyambut pendengaran pasutri baru tersebut. [Name] yang sedang tidak mood langsung mendengus dan menatap Kakaknya galak.

"Ngeselin! Gelut dieu jeung aing, anjingg!!"
*Gelut sini sama gua, anjingg.

Bibir sang istri ditepuk pelan oleh suaminya yang disambut gelengan tegas. "Bahasanya, dek." [Name] mengerucutkan bibirnya dan mengangguk.

"Eh, Mas [brother's Name], lu tidak mau ambilkan gua makan gitu? Laper nii tuan putri." [Name] meraih tangan Raden yang menurut [Name] pasti ingin berdiri mengambilkannya makan. Dibawanya perut suami untuk mengelus perutnya dan menutup matanya nyaman.

"Yeuu, mupeng lu. Pinjem dulu seratus." Ujar Kakaknya sembari berjalan menjauh yang [Name] yakini ingin mengambilkannya makanan.
*Muka pengen

𝐌𝐀𝐒 𝐉𝐀𝐖𝐀 - 𝐘𝐮𝐤𝐢𝐦𝐢𝐲𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang