Extra chapter I

3.7K 225 34
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

"MAS? MAS KEN?" Suara [name] berteriak di dalam rumah.

Kenyu menghampiri sang istri dengan kaos hitam dan celana pendek diatas lutut berwarna army. Tangannya masih memegang ponsel yang menampilkan acara wayang kesukaannya. Nampak seperti bapak-bapak yang sayangnya tampan banget. Suaminya itu menghela nafas melihat kelakuan sang istri yang malam-malam seperti ini, bereksperimen memakan nugget dengan eskrim dan saus sambal.

"Dek suaranya dijaga, Ga boleh teriak-teriak gitu ah. Kasian tetangga. Udah malam ini lho, sayang." Tegur suaminya pada sang istri yang lagi hamil.

Sang istri mencelos ingin menangis saat diomeli Kenyu. Kenyu menghela nafas dan mendekati [name] Yang sedang duduk di sofa. Mengusap air mata sang istri sejenak sebelum duduk disamping istrinya dan memeluk pinggangnya.

"Kenapa hm? Kok teriak-teriak gitu manggil mas?" Diusapnya perut yang membuncit tersebut dengan pelan dengan hidung dan mulut yang asik mengecupi kulit sang istri.

"Cobain deh, enak tau." Melihat [name] yang terulur dengan nugget dengan cocolan vanilla ice cream dan saos diatasnya. Semenjak [name] hamil, dirinya selalu mengidam hal aneh-aneh. Namun, suaminya akan tetap mencari/membuatnya asal permintaannya tidak membuat [name] dan bayinya dalam bahaya. Dan saat [name] hampir keguguran, [name] memutuskan untuk resign dari pekerjaannya membuat Kenyu tersenyum lebar. Katanya kalau [name] berada dirumah, waktu untuk dirinya bermanja dengan [name] menjadi lebih lama.

"Boleh nih? Yakin ga nangis mas yang habisin?" Tanya Kenyu hendak membuka mulutnya.

[Name] berfikir dan menjauhkan tangannya dari Kenyu. "Jangan deh, buat aku aja ya? Mas ga mau kan?"

"Iya, makan aja sayang. Adek udah makan nasi ini." Jawab Kenyu dengan tangannya yang masih betah mengelus perut istrinya.

"Mas.." Panggil [name].

"Iya sayang?"

"Mas sayang aku gak?" Tanya [name] yang sudah menyelesaikan acara makan nuggetnya. Perkataannya membuat dahi Kenyu mengerut. Jarang-jarang istrinya seperti ini.

"Sayang. Mas ga bakalan bosen cinta sama kamu, dek." Mata Kenyu masih sama, selalu memancarkan sorot yang lembut kepada [name].

"Mas capek ya sama adek?"

Dahi suami makin mengerut dia menempelkan dahinya pada sang istri. "Kenapa ngomong begitu, cah Ayu?"

"Aku selama hamil banyak mau, mas pasti capek ngehadepin aku yang manja dan kemauanku yang aneh." Bibir [name] kebawah.

Kenyu menggelengkan kepalanya membuat hidung mancungnya menyentuh hidung [name]. "Wajar kalau kamu mau ini itu, sayang. Kamu manja itu wajar bahkan mas ga mempermasalahkan hal itu sama sekali. Mas malah seneng kamu manja sama mas. Karena mas ngerasa kalau mas bener-bener dibutuhin kamu."

"Tapi aku gendutan, pasti mas ga mau lagi sama aku."

Kenyu menghela nafas, tangannya menangkap pipi sang istri. "Cah ayu, dengerin mas ya? Mas ga capek dan bosen sama kamu. Kamu ngandung anakku, anak kita. Kamu ga gendut, sayang. Kalau kamu nya kurus, malah akunya khawatir. Mas kurang ngasih kamu makan apa gimana. Kamu dan anak kita harus terus sehat, dan berat tubuh kamu ideal seperti orang mengandung pada umumnya, dek. Mas ga mau lagi sama kamu? Itu bohong. Ga akan pernah mas begitu." Kenyu mengambil tangan [name] dan membawanya kedaerahnya.

"Ngeliat kamu lagi hamil bahkan lebih sulit buat mas ngontrol nafsu mas." Lirih Kenyu memejamkan matanya.

Sanga istri memerah dan segera mengalungkan tangannya di leher sang suami. Wajahnya disembunyikan dilekukan leher sang suami karena malu.

"Boleh ga kalau mas..?" Tanya Kenyu yang diangguki [name]. Kenyu tersenyum dan mencium [name] dengan lembut. Ia membawa istrinya kedalam kamar mereka.

-----

komenan kalian tuh naikin mood aku banget serius😭😭 love you guyss🫂🫂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


komenan kalian tuh naikin mood aku banget serius😭😭 love you guyss🫂🫂

𝐌𝐀𝐒 𝐉𝐀𝐖𝐀 - 𝐘𝐮𝐤𝐢𝐦𝐢𝐲𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang