09. Penjelasan

3.3K 352 40
                                    

-----[Name] menatap Raden bingung, "Tahu dari mana aku dari tadi pagi ga fokus kerja? Kamu ada nyadap ponselku atau gimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----
[Name] menatap Raden bingung, "Tahu dari mana aku dari tadi pagi ga fokus kerja? Kamu ada nyadap ponselku atau gimana?"

"Edan, ga ada hal begituan [name]. Ga mungkin mas ngelakuin begitu. Kamu tahu Eita, kan?" tanya Raden.
*Gila

"... Tau lah, orang tadi [name] ngobrol sama dia."

Raden terkekeh mendengar balasan [name], "Dia sepupu mas."

[Name] membulatkan matanya, "HAH, KOK ISO?" kagetnya dengan mulut terbuka lebar. Raden tersenyum melihat reaksi itu, lucu

"Iso lah, dia anak dari adiknya ibu ku. Dia yang ngasih tau mas keadaan kamu tadi pagi." lanjutnya menjelaskan.

[Name] mendengus, liat aja Eita, kamu udah kurang ajar, biarin aja kamu ku hajar besok. Ah tapi sebelum itu ia akan meminta penjelasan dan akan menginterogasinya terlebih dahulu. Ia tak terima, posisinya benar-benar seperti orang yang dibodohi. Ah, apa memang dirinya yang... uhuk, tidak tidak.

"Mau dijelasin gak siapa perempuan itu?" Raden melirik [name] dan mengangkat alisnya.

[Name] memutar pupil matanya malas, "Terserah mas lah." rajuknya. Namun, Raden sangat tahu bahwa gadis ini masih penasaran dan meminta penjelasan padanya.

"Jadi gini, perempuan kemarin itu namanya Seraia Adinaya. Mas sama dia dulu satu sekolah pas mas masih SMP di Purwokerto, tapi mas pindah sekolah saat naik kelas 2."

"Kenapa pindah, Mas?" potong [Name].

"Sebenernya salah satu alasan mas pindah karena dia." jawabnya.

"Kok bisa dia jadi alasan mas pindah?" heran [Name] dengan alis menyatu. Ia tidak bisa membayangkan atau membuat hipotesis apapun tentang kejadian ini. Pikirannya sudah benar-benar kacau akan fakta Eita yang sedikit... Genit itu adalah sepupu Raden.

" Jadi, *ibu lan bapak mas kajengipun mas fokus sinau lan mboten pacar-pacaran, dene sera tansah terang-terangan nempelin mas mawon. Jadilah mas dipindah sekolahnya biar lebih fokus." sahutnya menjelaskan garis besarnya agar mudah dipahami.
* Ibu dan bapak mas nyuruh mas fokus sama belajar gak pacar-pacaran. Sedangkan Sera nempelin mas terang-terangan mulu

"Walah gitu toh, berarti mas belum pernah pacaran dong?" [Name] mempertanyakan hal yang menurut Raden sendiri sudah jelas jawabannya.

"Mas gak ada waktu buat hal-hal gak penting begitu." jawabnya tak acuh, bahkan mukanya pun benar-benar datar.

Saat [name] ingin bertanya, pertanyaan Raden membuatnya terbungkam. "Ceritanya masih mau dilanjut atau ga?" tawaran Raden tentu disahut dengan anggukan cepat dari sang gadis.

𝐌𝐀𝐒 𝐉𝐀𝐖𝐀 - 𝐘𝐮𝐤𝐢𝐦𝐢𝐲𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang