Rapat umum pemegang saham FL.Distribution kali ini adalah untuk membahas laporan keuangan serta program yang sedang berjalan di perusahaan. Pertemuan yang diadakan oleh pihak FL.Distribution sendiri juga memiliki tujuan untuk menentukan pemimpin perusahaan selanjutkan.
Awalnya rapat berjalan tenang dan kondusif. Tidak ada pemegang saham yang mengajukan keberatan ketika laporan keuangan dan laporan kinerja perusahaan disampaikan. Namun, ketika pembahasan mengenai pemimpin perusahaan mulai dibahas, beberapa orang tampak sudah siap mendukung Milo untuk kembali memimpin perusahaan. Pada situasi itu, Lala tidak tinggal diam. Ia mungkin salah satu orang yang mengkritik kinerja Milo terhadap perusahaan. Bahkan dengan jelas dan gamblang, perempuan yang dianggap baru datang dan baru bergabung itu menjabarkan banyaknya kejanggalan dan kerugian yang diterima perusahaan. Menandakan bahwa kepemimpinan Milo tidaklah baik.
Setelah apa yang Lala sampaikan, beberapa peserta rapat memeriksa kembali laporan yang ada di tangan mereka kemudian setuju dengan ucapan Lala. Alhasil pembahasan mengenai laporan kinerja perusahaan mendapatkan rapor merah dan itu artinya Milo belum tentu menjadi pemimpin perusahaan periode selanjutnya.
Selama rapat, beberapa kandidat diajukan. Dari mulai orang lama yang bekerja di perusahaan hingga orang baru yang dianggap cocok dipekerjakan. Lala pun mengajukan diri memberikan kandidat pilihannya karena ia memiliki hak prioritas sebagai pemilik saham tertinggi. Dan orang yang ia bawa sebagai kandidat tak lain adalah Mas Evan. Namun, permainan Lala tidak semudah itu. Ia masih ingin mempermalukan Milo lagi. Ia memberikan ide untuk menjalankan sebuah rencana jangka pendek untuk memeriksa bagaimana kinerja para calon pemimpin. Dengan adanya rencana itu, keputusan mengenai pemimpin yang baru akan diambil setelah masa percobaan selesai. Dan bagusnya, rencana itu disetujui oleh mayoritas anggota dewan direksi dan pemilik saham.
Rapat selesai setelah hampir tiga jam berlalu. Lala, Ana, dan Evan hendak keluar dari ruangan. Namun, Milo menahannya. Ia menunggu ruangan sepi untuk bicara dengan Lala.
Tatapan Milo begitu kental akan emosi. Tentu ia marah, bukan hasil seperti ini yang ia perkirakan. Sekarang semua rencana Milo berantakan dan itu karena Lala.
"Apa rencanamu, La? Mau sejauh apa kamu main-main dengan perusahaanku?"
Lala tersenyum mendengar pertanyaan Milo. Ia menatap tenang pada lelaki yang pernah memiliki hubungan romantis dengannya itu. "Perusahaanmu? Kayaknya kamu terlalu percaya diri, Mil. Sebagian besar saham di perusahaan ini adalah milikku. Sekalipun kamu bilang ini perusahaanmu. Kalau aku yang pegang kendali, kamu bisa apa?"
"Kamu itu gak ngerti bisnis, La. Kamu mana paham soal kayak gini? Kamu aja gak pernah kerja di perusahaan. Gimana bisa kamu terjun ke dunia bisnis seenaknya begini?"
Lala menggelengkan kepala. Tidak habis pikir dengan penilaian dangkal Milo padanya.
"Aku gak perlu terjun sendiri kalo uangku bisa bekerja buat aku. Aku permisi dulu. Masih banyak pekerjaan yang menanti." Lala menoleh pada Ana dan Evan. Mereka kompak mengangguk satu kali kemudian mengikuti Lala meninggalkan ruangan.
•••
Rooftop Coyote menjadi tujuan Lala sepulang dari rapat. Ia minta ditinggalkan di sana. Duduk sendiri menghadap lukisannya sementara Evan dan Ana masuk ke ruang kerja Coyote menyusul Jeff dan Ansell. Lala tidak banyak bicara kecuali saat rapat tadi. Ana dan Evan pun tak mengajaknya bicara karena Lala yang meminta.
Dari semua orang terdekat Lala, mungkin hanya Savero yang paling cerewet. Lala tidak mempermasalahkannya karena dibalik sikap dingin Savero pada orang lain, ia sangat perhatian pada Lala. Mungkin itu salah satu cara Savero peduli pada orang sekitarnya.
Lala memanggil Savero ke rooftop setelah perasaannya lebih baik. Lelaki itu datang. Diantar oleh seorang penjaga, ia menghampiri Lala di tempat itu kemudian ditinggalkan berdua. Saat itu sore hari dan senja membuat langit berwarna kekuningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Color
Ficção AdolescenteLala menjalani hidupnya sebagai pelukis mengikuti jejak mendiang mamanya. Selama memutuskan hidup sendiri tanpa kehadiran papanya, Lala mengetahui bahwa papanya berselingkuh dan memiliki anak. Lala dibantu teman-temannya memutuskan untuk membalas pe...