"Aku akan mengambil gambar mereka, akan aku tunjukkan nanti pada Joseph!"
"Terserah."
Stevan sibuk mengambil gambar mayat-mayat vampir itu menggunakan ponselnya. Sementara Adam, berkutat dengan pikirannya. 'Siapa yang telah membunuh mereka semua?!'
Mata Adam mengamati mereka dengan jeli. Matanya tak sengaja mendapatkan potongan kain putih bersih di tanah. Adam mengambil kain tersebut lalu memperhatikan pakaian para mayat-mayat vampir itu tetapi mereka semua tidak ada satupun yang mengenakan baju bewarna sama seperti potongan kain tersebut. "Aku yakin ini milik orang yang membunuh vampir-vampir ini!"
Stevan mendekati Adam dan menunjukkan hasil fotonya. Stevan memperhatikan potongan kain di tangan Adam lalu menatap Adam dengan penuh tanda tanya. Adam berjalan lebih dulu, diikuti Stevan di belakangnya. Stevan tidak tahu apa yang akan dilakukan Adam dengan membawa sepotong kain itu.
Adam menyuruh Stevan yang menyetir. Stevan menurut, Adam hanya diam saja sepanjang perjalanan. Mereka akan berpatroli ke tempat selanjutnya yaitu tempat-tempat di ujung kota.
"Kenapa kau terus memperhatikan kain itu? Apa ada sejarah di balik kain itu?"
"Tidak ada. Aku hanya ingin membawanya saja. Aku yakin ini milik orang yang membunuh vampir-vampir itu."
"Bisa jadi memang itu miliknya."
Ponsel Adam berdering, terpampang nama Iris di layar kunci. Adam membuka pesan itu. 'Tidak biasanya dia bertanya kapan kepulanganku. Apakah terjadi sesuatu padanya?'
Adam membalas pesan dari Iris, kemudian mendapat balasan dari pesannya dengan cepat. Adam bernafas lega, prasangka buruk di otaknya hilang. Rupanya gadis itu hanya takut tinggal di apartemen sendirian karena menonton film horor. Adam tidak tahu itu hanya kebohongan Iris saja, justru gadis itu hampir kehilangan nyawanya lagi.
Adam dan Stevan berpatroli di sudut kota. Beberapa kali mereka menemukan vampir kelas bawah yang tengah mencari mangsa di tengah hutan dan beberapa kali pula mereka memergoki vampir-vampir itu mencoba memancing manusia untuk menjadi mangsa mereka.
Kini Adam dan Stevan berdiri di depan meja kerja Joseph. Joseph sudah menerima segala informasi dari mereka berdua termasuk tragedi penemuan mayat-mayat vampir. Adam dan Stevan pergi ke ruangan Jenni, istri Berlando untuk mengambil bayaran mereka. Ya, mereka akan di bayar langsung saat mereka berhasil menyelesaikan misi.
Pekerjaan menjadi pemburu vampir mempunyai resiko tinggi, jadi jangan tanyakan berapa jumlah uang yang sudah ada di tangan kedua pria itu. Sekali upah yang diterima Adam, mampu memberi kepada bibi dan adiknya. Sisanya untuk kehidupannya sendiri dan Iris yang sekarang hidup bersamanya.
Tidak sembarang orang yang bisa bekerja di sana. Butuh usaha dan latihan bertahun-tahun untuk bisa bergabung di organisasi itu. Adam termasuk pria yang beruntung karena berhasil masuk ke organisasi itu di usianya yang dua puluh tahun. Adam sengaja memotong beberapa tahun masa sekolahnya hanya demi bisa langsung bekerja di sana.
Adam membuka pintu apartemennya dan menemukan Iris yang duduk di sofa dengan memeluk kedua lututnya. Iris langsung berlari ke arahnya dan memeluknya erat. Adam membawa gadis itu duduk kembali di sofa. Adam menangkup sisi wajah Iris yang matanya terlihat bengkak.
"Hantu apa yang tadi kau lihat di film itu, sampai membuatmu seperti ini?"
"Hantu itu sangat menakutkan! Lalu datang satu hantu lagi yang lebih menyeramkam, tetapi dia baik. Dia telah menyelamatkan nyawa seorang gadis dari teror makhluk sejenisnya."
Adam melongo. Pria itu terlihat sangat bingung tetapi dia tidak ingin bertanya banyak pada Iris. Adam menggendong Iris menuju kamarnya lalu menurunkannya di ranjang. Adam membersihkan tangan dan kakinya lebih dulu sebelum bergabung bersama Iris.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is A Vampire Hunter (END)
VampireKota tempat tinggal gadis bernama Iris Jennifer sedang tidak baik-baik saja. para vampir menyerang kota tempat tinggalnya, banyak korban berjatuhan. Namun, kebanyakan masyarakat tidak menyadari keberadaannya disekitar mereka karena penyamaran para v...