Part 37

677 29 2
                                    

Waktu terus berlalu menjadi dua tahun tanpa adanya ancaman serius dari bangsa vampir lagi setelah berakhirnya perang antara bangsa vampir dan pemburu vampir. Meski begitu, organisasi tersebut tetap bekerja sebagaimana mestinya, tetap memantau pergerakan para vampir namun jelas berbeda dari yang dulu.

Beberapa dari anggota pemburu vampir, diangkat menjadi polisi karena keahlian mereka, contohnya Adam dan beberapa rekannya juga seperti Wiliam dan Aaron. Dan beberapa anggota pemburu vampir tetap melakukan patroli rutin di kota itu. Stevan, pria itu meneruskan bisnis papanya. Sedangkan Joseph, pria paruh baya itu lebih memilih menghabiskan waktu tuanya bersama istrinya. Tetapi Joseph tetap menjadi pemimpin organisasi pemburu vampir dan akan selamanya menyandang gelar itu, kecuali maut merenggut. Kebanyakan tugasnya sekarang, diambil alih oleh Berlando selaku asisten setianya.

Sekarang semua anggota telah berkumpul di markas dan mengadakan acara minum-minum. Adam datang bersama Iris yang tengah mengandung anak pertama mereka. Usia kehamilannya baru menginjak tujuh bulan. Adam menikahi Iris tak lama setelah peristiwa besar itu berakhir.

Kini Iris duduk diam di sofa empuk sambil terus memperhatikan interaksi orang-orang. Jenni duduk di sampingnya, menawarkan minuman yang aman dikonsumsi ibu hamil sepertinya. Iris menerima minuman tersebut lalu menyeruput sedikit.

"Jenni, kau titipkan di mana anakmu?"

"Oh, kebetulan ibu mertuaku berkunjung jadi anakku seperti bukan lagi anakku. Dia tidak mau terpisah barang sedetik pun dari cucunya itu."

"Anakmu banyak mendapat kasih sayang dari kakek neneknya, itu juga keinginanku agar anakku bisa merasakan kasih sayang dari mereka tetapi tidak mungkin terjadi. Aku dan Adam yatim piatu."

Kesedihan Iris menular padanya. Jenni mencari ide untuk mencairkan suasana dengan menunjukkan foto-foto di masa pertumbuhan anaknya. Dari dia baru lahir, tengkurap, merangkak hingga berjalan. Iris tersenyum sumringah.

"Aku juga akan mengabadikan momen itu nanti!"

"Itu sesuatu yang tidak boleh dilewatkan, ha ha ..."

Iris sibuk mendengar curhatan Jenni sebagai ibu muda, sekaligus Iris belajar dari wanita itu mengingat dua bulan lagi menuju kelahiran anaknya. Adam melirik ke arah Iris sekilas, memperhatikan segelas minuman yang di bawah gadis itu. Melihat minuman itu aman, Adam bernafas lega. Dia kembali fokus mendengar informasi dari Ernest mengenai pria itu menjalankan misinya.

"Memang benar para vampir sudah tidak menyerang masyarakat lagi tetapi sekarang berganti menyerang peliharaan para masyarakat. Aku sudah mengirim laporan ini kepada Joseph."

"Lalu, keputusan apa yang diambilnya?"

"Joseph menyuruh pemerintah untuk menyuruh masyarakat yang merasa memiliki hewan peliharaan apapun untuk menggiringnya masuk kandang atau rumah saat matahari tenggelam. Jika kandang, sang pemilik harus menutup rapat tanpa celah."

"Baguslah, Joseph mengambil keputusan tepat."

"Vampir-vampir itu pasti takut tertangkap apabila menyerang manusia dan berakhir bernasib sama seperti Ash, makanya incaran mereka sekarang adalah hewan. Tak apa selagi bukan hewan peliharaan."

Stevan datang di akhir acara. Lebih mengejutkan saat Stevan menggandeng seorang gadis. Semua mata tertuju pada mereka. Gadis yang datang bersama Stevan, menundukkan kepalanya dan terlihat malu. Stevan mengajak gadis itu ke tempat Iris dan Jenni berada.

"Para wanita, bisa ajak pasanganku mengobrol bersama kalian?"

"Tentu saja! Ayo, duduk di sampingku. Kita akan membicarakan keburukan pasangan kami masing-masing!"

My Boyfriend Is A Vampire Hunter (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang