Ash terlalu cerdas untuk memahami situasi dan dia juga tahu tujuan Leyna melakukan itu. Jadi, dia sekarang mendekat ke meja Iris dan duduk di tempat duduk Leyna. Reaksi santai yang diberikan Iris membuat Ash tersenyum tipis, karena hal langkah yang dilakukan gadis itu saat bertemu dengannya. "Kau pergi diam-diam?"
"Bukan urusanmu." Ash tertawa kecil lalu melirik leher Iris yang masih terlihat bekas tancapan taringnya dan taring vampir yang telah ia bunuh. Tangan Ash terulur hendak menyentuh leher Iris, tetapi Iris lebih dulu menjauhkan tubuhnya dan menatap Ash waspada.
"Reaksimu kambuh lagi. Mendekatlah, Aku hanya ingin menghilangkan bekas gigitan vampir itu."
Iris menyentuh lehernya, di sisi Luke meninggalkan bekas gigitannya. Iris mendekatkan tubuhnya ke jangkauan tangan Ash. Ash mengusap bekas gigitan Luke dan sekejap, luka itupun menghilang dari sana. Ash hanya menghilangkan bekas gigitan Luke saja dan membiarkan bekas gigitannya tetap terpatri di sana. Bekas gigitannya akan menjadi tanda bahwa tidak ada vampir lain yang boleh menyentuh miliknya.
Tangan Ash semakin naik ke wajah Iris. Iris hanya diam dan membiarkan Ash melakukan aksinya. Tidak tahu mengapa Iris tidak terlalu membenci pria itu lagi. Ash tersenyum melihat Iris yang menjadi penurut. Mata, hidung, dan bibir. Tangan Ash menyentuh lama di bagian bibir gadis itu. 'Bibir ini ... Betapa aku menginginkannya.'
Kekecewaan muncul ketika Iris menjauhkan lagi wajahnya. Ash tetap tersenyum padanya meski Iris tahu apa yang dirasakan Ash sekarang. Angel datang dari arah belakang tubuh Ash dan menampar Iris saat itu juga.
"Kau wanita murahan, berani sekali kau mendekati Ash!"
Leyna menyusul di belakang Angel dan terkejut melihat itu. Para pengunjung cafe memperhatikan ke meja mereka. Iris meringis merasakan tamparan keras Angel di pipinya. Ash sendiri, pria itu nampak menahan emosinya. Leyna berlari ke tempat Iris dan merangkul gadis itu. "Iris, kau baik-baik saja?!"
"Ya, lumayan sakit. Tapi, tidak apa."
Ash menatap tajam Angel lalu menarik kasar tangan wanita itu keluar dari cafe tersebut. Wanita itu mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman Ash yang seperti ingin mematahkannya.
Leyna menangis, gadis itu menangis karena merasa bersalah atas tindakannya. Dia yang berbuat tetapi Iris yang terkena akibatnya. "Iris, tolong maafkan aku! A--aku tidak berniat membuat wanita itu marah dan salah paham padamu, sungguh! Aku ... Aku hanya ... Aku ...."
Leyna menangis sejadi-jadinya. Iris memeluk gadis itu dan menggosok punggung Leyna lembut. "Sudahlah Leyna, jangan menangis lagi!"
"Ta--tapi, Angel menamparmu!"
"Sstt ... Rasa sakitnya sudah hilang. Kau tidak perlu khawatir. Sekarang yang terpenting, aku harus menyelamatkan wanita itu dari Ash!"
"Kenapa?! Biarkan saja Ash membalas perbuatan wanita itu atas apa yang ia lakukan tadi padamu!"
"Tidak, Leyna! Wanita itu dalam bahaya! Aku harus segera menolongnya, kau tetap tunggu di sini dan jangan ke mana-mana!"
Iris mendorong Leyna duduk di kursinya, sedangkan Iris keluar dari cafe itu dan mencari keberadaan Ash dan Angel. Iris mengitari luar cafe itu, dan masih belum menemukan keduanya. Iris belum menyerah, sekarang dia pergi ke tempat parkir khusus mobil dan berhasil menemukan keduanya.
"Ash, hentikan!" Iris berlari, mencoba melepaskan tangan Ash yang mencekik Angel. Ash melepas cekikannya. Tubuh Angel ambruk ke tanah seketika dan terbatuk-batuk.
"Nona, anda baik-baik saja?!" Tanya Iris dengan rasa khawatir. Iris menatap tajam Ash yang memutar bola matanya malas.
"Bodoh," Cibir Ash sebelum meninggalkan tempat itu sekaligus meninggalkan Iris yang kesusahan membantu Angel berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is A Vampire Hunter (END)
VampireKota tempat tinggal gadis bernama Iris Jennifer sedang tidak baik-baik saja. para vampir menyerang kota tempat tinggalnya, banyak korban berjatuhan. Namun, kebanyakan masyarakat tidak menyadari keberadaannya disekitar mereka karena penyamaran para v...