8

322 12 0
                                    

Dimohon untuk bijak dalam membaca terimakasih.

Di pagi yang cerah ini shani bangun lebih awal dan melihat ponsel nya tidak ada chat masuk dari Gracia itu tumben sekali biasanya Gracia akan menghubungi Shani saat sudah pagi begini.

Tanpa pikir panjang shani mandi dan setelah selesai dia pergi menuju rumah Gracia padahal di apartemen nya masih ada sahabat sahabat Shani yang tidur dengan pulas tapi dia malah tinggal dan shani menulis sesuatu di kertas dan menyimpannya di deket Feni.

Saat Shani hendak mengambil kunci mobil dia melihat Jinan yang keluar dari kamar gita dan membuat shani kaget setelah mati karna Jinan keluar dengan rambut acak acakan.

"Anjrrr gw kaget banget liat si jinan,gw kira siapa untung gita gk di apartemen"batin Shani dan pergi keluar dengan cepet.

Saat Shani hendak keluar dari mobil dia melihat gracia dengan seseorang yang membuat shani sedikit heran untuk beberapa waktu.

"Kenapa gracia pergi sama orang lain kenapa gk sama gw aja sih"tanya shani ke diri sendiri nya tanpa pikir panjang shani mengikuti kemana arah mobil itu pergi dan meraka berhenti di sebuah cafe waktu itu gracia bawa shani ke sini.

Saat shani melihat dari kejauhan dia nampak sekilas seseorang yang bersama gracia itu yang tak lain adalah Anin teman Gracia. Membuat shani sedikit takut dan mengingat perkataan meraka semalam.

Shani tidak tinggal diam dia ikut turun dan sebelum turun dari mobil dia mengunakan masker dan topi supaya meraka tidak mengenali shani kalo,Shani mengikuti meraka saat ini.

Saat di dalam shani memesan minuman biar kelihatan kalo dia memesan aja gitu sambil melihat ke arah gracia."tahan shan elo bisa lewatin ini"ucap shani.

Gracia dan Anin

"Mau ngapain elo ajak gw ke sini?"tanya gracia.

"Kenapa sih gre kan gw jarang keluar sama elo sekarang ini"muka anin di buat sedih.

"Ya kan gw udah ada janji sama seseorang"ucap gracia.

Dan Anin hanya diam setelah gracia bicara itu kepadanya dan gracia ingin berdiri di tahan oleh anin."lepasin tangan elo dari gw nin"ucap gracia yang ingin pergi.

"Gw gk akan biarin ole pergi gre"ucap anin dengan menatap wajah gracia dengan intens.

"Astaga nin gw pingin ke toilet gw kebelet ini"ucap gracia dengan melepas paksa genggaman Anin.

"Bilang ke dari tadi mau ke toilet gitu"ucap anin dan di jawab oleh gracia sambil pergi."gw dari tadi mau bilang tapi elo malah pegang tangan gw nin"ucap gracia yang meninggalkan Anin sendiri di meja itu.

Shani yang melihat itu ingin mendekati Anin dengan cara menarik dirinya untuk keluar dari cafe tapi gracia udah balik lagi aja ke meja itu.

"CK, gee elo bikin gw kesel aja sih"gumang shani yang di dengar oleh seseorang.

"Elo cemburu kalo mereka deket"tanya orang itu yang berbuat shani kaget dengan setengah mati.

"Ngapain elo ke sini"tanya shani."elo ikutin gw mau buat apa"ucap Shani kembali.

Ya seseorang itu adalah Jinan dan Feni yang di beri tahu oleh gita karna gita takut kalo cicinya itu kenapa-napa.

"Elo jangan sendirian kenapa sih kalo mau buat sesuatu" ucap feni yang mencubit tangan shani. "Sakit fen elo kira di cubit gk sakit apa"ucap shani yang memegang tangan nya yang di cubit sama feni tadi.

"Udah kita ke kampus aja sekarang" ajak Jinan untuk membawa shani pergi.

"Gw gk mau"tatapan shani yang datar itu langsung di tatap balik oleh Jinan dengan tatapan mata yang begitu tajam.

Perasaan Apakah Ini Tuhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang