23

220 9 0
                                    

Di mohon bijak dalam membaca cerita dan terimakasih selalu mendukung cerita ini.






Desy masih melihat shani dengan penuh tatapan tajam dan terlihat bahwa dari mimik muka shani kalo saat ini shani bener-bener takut seharusnya dia senang tapi hatinya seperti tidak menginginkan itu terjadi.

"Jadi masalah lo sama gracia apa lagi sekarang?"tanya desy.

"Gw udah tampar gracia ci des"jawab shani dengan menundukkan kepalanya.

"Lo serius nampar gracia shan emang kenapa sih,kok bisa lo nampar dia?"ucap desy.

"Gw juga gk tau kenapa ci des,sumpah  gw nyesel banget"ucap shani semakin menunduk.

"Udah lah shan elo tinggal minta maaf aja"ucap desy menepuk pundak shani.

"Kalo dia gk maafin gw gimana si des"ucap shani.

"Gw yakin gracia bakal maafin lo kok kalo gk juga tinggal lo bujuk aja gampang kan"ucap desy.

"Yaudah kalo gitu gw balik duluan ya"ucap shani.

"Yaudah sana balik yang jauh"ucap desy.

Shani langsung keluar dari kantor nya dan menuju ke parkiran motor dan langsung pergi meninggalkan kantor dan menuju apartemennya saat dia sampai di apartemen shani di suguhi gracia yang menggunakan baju agak terbuka.

Shani langsung keluar lagi yang awalnya ingin masuk malah keluar lagi shani menarik nafasnya dengan kasar dan dia masuk lagi ke dalam apartemen itu dan melihat gracia di hapan shani.




"Mau ngapain ke sini malem-malem?"tanya gracia.

"Gw mau ngambil barang yang ada di ruang kerja doang"ucap shani langsung pergi.

"Yaudah sana"ucap gracia yang kembali duduk dan menonton film kartun.

"Dasar bocil tontonan nya film kartun kaya gitu"ucap shani sambil pergi ke ruang kerja.



Shani sudah selesai dan berkas itu juga sudah ketemu dan shani langsung menuju meja makan dia melihat ada makanan di sana dan membuat shani yang dari tadi siang belum makan.

Saat shani akan mencicipi masakan itu dia langsung di halangi oleh gracia yang mengambil makanannya itu.

"Mau apa sama makanan punya gege?"tanya gracia.

"Kalo yang namanya makanan itu ya buat di makan lah"jawab shani sambil merebut piring di tangan gracia.

"Lepasin gk shan"ucap gracia yang tidak mau kalah.

"Yaudah deh gini aja,lo pesen lagi makanan di bawah dan gw makan ini gimana"tawar shani ke gracia.

"Oke kalo gitu tapi gw bakal pesen sepuasnya"ucap gracia

"Ya itu terserah lo aja"ucap shani langsung memakan makanan yang gracia buat.

"Ci gimana rasa masakan gre enak gk??"tanya gracia dengan senyum.

"Biasa aja tuh gk ada enak-enaknya"ucap shani.

"Yang bener ci tapi kok abis sih ci"ucap gracia yang melihat piring shani.

"Karna saya laper gracia"ucap shani dan duduk di ruang tamu.

"Kalo begitu silahkan pergi dan jangan balik lagi"celetuk gracia ke shani.

"Kamu ngusir aku gre"ucap shani.

"Gk bukan itu tapi aku mau pergi sama anin"ucap gracia yang duduk di sofa pinggir shani.

"Bisa di batalkan aja gk"ucap shani.

"Gimana bisa gk yah??"ucap gracia dengan memikirkan.

"Kalo kamu tetep mau pergi juga silah aja nanti aku pulang kok"ucap shani.

Perasaan Apakah Ini Tuhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang