07. Ketauan

329 22 0
                                    

07. Ketauan





"Selamaaat pagi duniakuuuuu,"

Sarah muncul di pintu kelas, sembari menenteng tasnya. Cengengesan pada Aurora yang sudah menekuk wajahnya bete.

Di belakangnya ada Kenan, yang menenteng kunci motor, laki-laki itu berlalu ke bagkunya. Sementara Sarah menghampiri Aurora.

"Bete lo?????"

Aurora melirik Kenan yang sedang memainkan ponsel di bangkunya, menarik Sarah untuk duduk. "Nggak ada urusan kan lo kemaren????"

"Loh,"

"Gue tau, Sar, nggak usah bohong lo." cecar Aurora.

Sarah mencoba meyakinkan, "Ada kok, emang gue ada urusan kemaren,"

"Terusin aja, Sar, terus." suruh Aurora kesal.

Sarah cengengesan, "Nggak seru banget punya temen kayak lo."

"Nggak usah temenan lah ege,"

"Terlanjur,"

Aurora mendelik, "Jadi kenapa lo suruh gue jalan sama Kenan?"

"Nggak kenapa-kenapa kok."

"Sar, lo udah ketauan tinggal jujur aja susah banget." cibir Aurora.

Sarah berdecak, menarik Aurora untuk mendekat, "Kenan suka sama lo."

Aurora melongo, kemudian menoleh ke bangku Kenan membuat Sarah melotot. BISA NGGAK LIATNYA NTAR AJA? KAN BARU BANGET DIBISIKIN, NANTI KENAN CURIGA.

Pengen rasanya Sarah teriak gitu depan Aurora.

Aurora nengok ke Sarah lagi.

"Lo mabok ya?" ujar Aurora dengan polosnya.

"Lo yang mabok!" kesal Sarah, menggeplak tangan Aurora yang menunjuknya. "Udah gue kasih tau, jangan bocor ke dia nanti dia ngomel ke gue."

"Gimana sih, Sar?????"

"Ya dia naksir lo ege, kemaren tuh dia bilang mau confess ke lo, tapi lo dapet telfon. Emang iya?" tanya Sarah.

Aurora cuma melongo. Tebakan Leo kok bener ya?

"Heh!"

Aurora tersadar, "Confess?"

"Iya, ya gue bilang lah untung lo dapet telfon, kalo dilanjutin confessnya ya bakal ditolak." ceplos Sarah.

Sementara Aurora tertawa membuat Sarah mengerutkan kening.

"Kenapa lo?"

"Lo emang paling tau gue, Sar."

Sarah hah hoh, "Bener bakal lo tolak ya?"

Aurora sinis, "Ya iyalah ege! Temen apa gue? Temen gue naksir cowok terus cowoknya naksir gue terus gue terima gitu?"

"Temen lo siapa?"

"Lo, bego!"

"Gue naksir Kenan gitu maksudnya?"

"Iya,"

Sarah mundur, menatap Aurora horor, "NGACO LO!" teriaknya, Kenan di bangkunya menoleh membuat gadis itu melotot sendiri.

Gadis itu langsung pura-pura meregangkan tangannya, membuat Aurora menahan tawanya.

"Heh, gue nggak naksir Kenan anj." bisik Sarah setelah Kenan kembali sibuk dengan ponselnya.

"Gue paling tau lo, Sar."

virtual feelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang