14. Kata Mama

277 19 0
                                    

14. Kata Mama

"Santai gue mah dikasih remedi begitu, gampang lagian masih bisa gue kerjain."

Aurora merengut, "Lagian lo kenapa nggak masuk segala???"

"Nggak enak badan, Ra, astaga."

"Orang enak-enak gini kok gue liatnya,"

"Ya tadi pagi,"

Aurora berkunjung ke rumah Sarah pulang sekolah, membawa beberapa buah dan makanan untuk temannya itu.

"Alesan aja lo,"

Sarah tertawa, "Yaudah kenapa sihhh,"

"Bosen duduk sendiri,"

"Makanya, Ra, kalo punya pacar tuh minimal satu sekolah jadi bisa nemenin, lah elo, orang nggak pernah ketemu kok dipacarin." cibir Sarah.

Aurora menepuk mulut cewek itu, "Diem deh,"

"Gimana lo, belom cerita lo ya, anjir!" tagih Sarah.

"Udah gitu doang, apa yang harus gue kasih tau????"

"Ya gimana kok bisa lo pacaran,"

"Jodoh gue emang orang ganteng kayak dia, Sar."

"Emang dia jodoh lo?"

Aurora memegang dadanya, mendramatisir, "Kayaknya dia emang jodoh gue deh, Sar."

Sarah mencibir, "Heh, semua aja yang lagi deket sama lo, lo bilang jodoh lo."

Aurora tertawa.

Ting!

Gadis itu kemudian buru-buru megecek ponselnya.

Ah, itu SMS.

Kirain Leo tadi.

Kok cowok itu nggak bales bales ya? Tumben banget sampai Aurora pulang sekolah. Nomornya juga masih belum aktif.

Biasanya kalo sibuk juga bilang.

Eh, wait.

Kenapa Aurora harus mikirin????

Kan pacarannya cuma pura-pura.

Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Sementara Sarah yang baru mau memasukkan jeruk ke mulut jadi mengerutkan kening, "Kenapa lo, waras, Ra????"

Aurora menatap gadis itu, mengangguk lugu, "Waras."

"Jadi, lo satu kelompok sama siapa tugas Bu Yas?" tanya Sarah membuat Aurora menatap gadis itu sedikit lama.

"Hah?"

"Gue ngomong jelas sih, Ra,"

Iya bener, Aurora bukan 'hah' karena nggak denger, tapi karena nggak enak mau bilang sama Kenan.

"Kenan ya?" Sarah menebak duluan.

"Gue tuh nggak mau sama dia asli," Aurora mengeluarkan unek-uneknya.

Sarah mendengus, "Lo biasa aja,"

"Gue biasa aja, Sar, masalahnya dia kayak sensi sama gue." kesal Aurora.

"Sensi gimana?"

"Kesel gue tolak sebelum confess," canda Aurora sedikit kesal.

Sarah tertawa, melempar Aurora menggunakan kulit jeruk, "Stres lo!"

"Lo confess ke dia aja lahhhh,"

Sarah melotot, "Kok ke gue gue?"

"Lo nggak bakal bisa move on asli,"

virtual feelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang