5

1.2K 52 3
                                    

[Can I Stay?]
a romance story

Ervin tidak menyangka jika masalahnya akan semakin runyam. Ia menjadi bulan-bulanan, akun media sosialnya ramai dikunjungi orang, banyak yang memakinya melalui direct message serta berkomentar pedas pada postingannya terdahulu.

Terlebih saat seseorang memposting sesuatu di tweetnya mengenai hal ini, Ervin tidak paham pemilik akun itu mendapat informasi mengenai dirinya dari mana.

Tetapi semua bertambah masalah saat publik mengetahui jika korban bentakan Ervin tak lain tak bukan adalah Khaina Rahardja.

Membuat Ervin mau tak mau terpaksa mengunci akunnya serta membatasi komentar di setiap postingannya.

Ervin tidak lari dari masalah, sungguh. Tetapi ia tidak kuat dengan ketikan netizen yang sangat pedas terhadapnya.

Ajnlll_  tampan si, tapi hobi ngebentak

Virgsh.  demi apa gw sring ke restoran itu, untung ga dibentak kokiny

Prjk_s  bro, gw jg laki2 tp ga ngebentak org jg kl

Vino.alk  ajg lo, gw smpe skrang pengen bgt ketmu Khaina, tp lo yg dpt kesmptan itu malah ngebntak dia

Lovekhaina_  khaina gue!

Jinej1nk  semoga bu khaina bikin karir lo ancur

Ervin mematikan ponselnya, ia menghela napas. Dirga menyarankannya untuk tidak ke restoran terlebih dahulu, jadi yang Ervin lakukan hanyalah menetap di apartemennya selama tiga hari ini.

Setidaknya begitu kesepakatan awal mereka, hingga dua hari yang lalu, Dirga memutuskan menutup restoran sementara. Beberapa orang iseng terkadang melempari telur dan sayuran busuk ke dalam restoran.

Ervin sangat merasa bersalah, terlebih Dirga hanya membuatnya tenang dan tidak merasa bersalah dengan mengatakan semua akan baik-baik saja.

Bosnya itu terlalu baik hingga Ervin semakin merasa bersalah.

Ervin sendiri buntu harus bagaimana menyelesaikannya, sementara semenjak kejadian siang itu, Khaina tidak menghubunginya lagi, seperti permintaan laki-laki itu.

Ting tong

Bunyi bel aparteman menyentak Ervin dari kegiatannya berbaring di sofa, akhir-akhir ini laki-laki itu juga parno, takut-takut mereka mengetahui tempat tinggalnya dan meneror Ervin.

Ervin mengintip dari celah pintu, bernapas lega mendapati jika Bayu yang berdiri di depan apartemennya.

"Gimana keadaan lo?" Bayu bertanya sambil melangkah masuk, mengikuti langkah gontai Ervin menuju sofa.

"Ya gitu-gitu aja, notif gue rame banget anjir. Kemarin keluar beli bahan makanan ternyata ada yang ngenalin, ngevideoin tanpa izin."

"Serem banget, berasa buronan," komentar Bayu berdigik ngeri, ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika ada diposisi Ervin.

Can I Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang