7

1K 51 3
                                    

[Can I Stay?]
a romance story

"Halo, ada apa?" tanya Ervin langsung begitu mendapati handphonenya berdering, terdapat nama Khaina Rahardja dilayarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, ada apa?" tanya Ervin langsung begitu mendapati handphonenya berdering, terdapat nama Khaina Rahardja dilayarnya.

"Halo, Ervin."

Laki-laki itu menyerngit mendapati suara parau diseberang sana.

"Kenapa? Bu Khaina sakit?" tebaknya.

Terdengar suara batuk beberapa saat sebelum jawaban, "Iya, boleh aku minta tolong belikan obat? Akan kukirimkan resep yang biasa kupakai padamu. Aku tidak tau lagi harus meminta tolong pada siapa, Ryan hari ini sedang diluar kota demi menggantikan aku bertemu klien."

"Baiklah. Bu Khaina tidur aja dulu, tolong sharelock juga."

Setelah mendapat dua pesan-resep obat dan sharelock dari Khaina, Ervin bergegas menyambar kunci motornya, masih pagi dan Khaina berhasil membuatnya cemas.

Benar, cemas. Ia tidak tau kenapa, tetapi mendapati suara perempuan itu berbeda dari biasanya, jelas membuat suasana hatinya tidak tenang.

Meng-entrikan password yang baru saja Khaina berikan padanya-jaga-jaga jika Ervin datang ia tertidur, Ervin memasuki apartemen yang masih terlihat asing dimatanya.

Laki-laki itu menganga tidak percaya, benarkah ini sebuah apartemen, oh tidak, benarkah ini apartemen Khaina Rahardja?

Ia tidak percaya setelah mendapati ruangan gelap dan begitu berantakan, ia menekan saklar lampu, berkas serta kertas-kertas berceceran dimeja maupun lantai, baju-baju kotor tersampir begitu saja pada sandaran-sandaran sofa.

Bahkan ia mendapati rak sepatu dengan tumpukan highhells berserakan dan sudah kehilangan pasangannya, belum lagi bekas makanan cepat saji yang masih tertinggal di atas meja.

"Bu Khaina?" panggil Ervin, enggan untuk beranjak dari depan pintu, seolah jika ia masuk lebih dalam, barang-barang yang berserakan itu akan menelannya.

Tidak ada sahutan, sehingga laki-laki itu masih sangsi untuk masuk lebih dalam. Dan entah mendapat ide darimana, ia langsung mendial nomor telfon seseorang.

"Yow, my bro. Ada apa? Kalo lo kangen gue, sayangnya lo harus nahan dulu buat beberapa hari, gue lagi diluar kota."

Sapaan ramah dari seberang membuat Ervin mendengus, "Bukan itu, Bu Khaina sakit dan gu-

"Oh lo mau nanya alamat, bentar gue sharelock."

"Bukan, gua udah tau tap-

Can I Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang