18

688 48 2
                                    

[Can I Stay?]
a romance story

..............

Ryan sungguh tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini, bayangkan saja, Ervin-suami atasannya itu berdiri di depannya, setelah mengetok pintu apartemennya dengan tidak sabaran, padahal laki-laki itu bisa memencet bel.

"My bro? Ngapain?" tanya Ryan heran, seharusnya ia menanyakan hal ini ketika Ervin meminta shareloc kepadanya.

Ervin mengabaikan pertanyaan yang dilayangkan laki-laki berkaca mata itu padanya, menyelonong masuk tanpa permisi sama sekali.

"Woi, ngapain lo masuk?"

Ryan berdecak ketika tidak mendapati balasan sama sekali, menutup pintu apartemen dan mengikuti Ervin yang sudah duduk di sofa miliknya, menyaksikan layar sebuah drama yang sedang Ryan nonton sebelum kedatangannya.

"Gue perlu bicara?"

Ryan memandangi sejenak wajah tidak ada semangat itu, rambut blonde kesukaan Khaina tersebut acak-acakan. Menggeleng pelan, Ryan melangkah ke arah dapur, mengambil dua minuman soda kalengan dan kembali menuju Ervin.

Laki-laki itu meletakkan kaleng soda di atas meja, duduk pada sofa single karena Ervin sudah mengambil tempatnya.

"Kenapa?"

"Kenapa Khai pergi?" Bukannya menjawab, Ervin ikut melayangkan pertanyaan.

"Bu Khaina nggak pergi, cuma liburan doang, paling 3 hari."

"3 hari?" tanya Ervin putus asa, kengerian tercetak jelas di wajahnya.

"Kalian ribut?" kini alih Ryan yang bertanya.

"Hmm, gue nggak tau dibilang ribut apa nggak, tadi...

Mengalirlah cerita Ervin mulai dari Khaina menyaksikan dirinya di dapur hingga saat ia mengetahui perempuan itu pergi begitu saja tanpa memberitahu dirinya.

Ryan terkekeh tepat saat Ervin menyelesaikan ceritanya.

"Lah cemburu buta si bos," celutuknya.

"Itu cemburu?"

"Ya lo mikir aja sendiri, dia udah marah-marah gitu ke lo, sampai udah bilang lo milik dia, apalagi coba."

"Lo tenang aja, Bu Khaina cuma nggak sadar kalo dia udah jatuh cinta."

Ekspresi Ervin yang semulanya kaku berangsur melunak, jika benar seperti yang Ryan sebutkan, alangkah bahagianya dirinya.

"Beneran gitu?"

"Ck, bener elah, nggak percayaan. Bu Khaina itu posesif parah kalau lo blom tau."

"Masa sih?" Ervin menyerngit heran, mana mungkin begitu, sepertinya Ryan membual.

Ryan membuka kaleng soda, meneguknya sebelum kembali berujar, "Gue yang ukuran sekretaris aja pernah diposesifin, apalagi lo suaminya."

Raut tidak percaya yang masih terbaca dari wajah Ervin membuat Ryan menghela napas, "Terserah deh kalau lo nggak percaya, tapi gini-gini gue udah tanda tangan kontrak seumur hidup ke Rahardja Company karna sifat posesif istri lo itu."

Can I Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang