11

1.1K 72 1
                                    

[Can I Stay?]
a roman story

[Can I Stay?]a roman story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita yakin mau pergi?"

"Tentu saja."

Ervin hanya duduk dipinggiran ranjang, malam ini ia menyaksikan Khaina yang sedang gencar mengeluarkan beberapa pakaiannya dari lemari.

"Serius pergi? Kamu nggak tiba-tiba ada kerjaan kan nanti?"

Khaina meliriknya, menghela napas sejenak, "Iya, Ervin! Kita akan pergi jadi berkemaslah, lagian mubazir hadiah pernikahan ini tidak kita terima."

Ervin mengangguk, tentu ia setuju, siapa yang rela menolak hadiah honeymoon di swiss yang diberikan oleh mertuanya.

"Ryan nggak bakal nelfon-nelfon?"

Bagian ini Ervin sedikit sangsi, bayangkan saja, 5 hari pernikahan mereka, hampir setiap waktu laki-laki itu menghubunginya atau Khaina.

"Bu Khaina ayo ke kantor, sepi sekali rasanya," begitulah curhatan laki-laki itu setiap menelfonnya, yang jelas saja Khaina abaikan.

"Nomornya sudah aku block."

"Serius?"

Ervin bangkit dari duduknya, menghampiri Khaina yang fokus pada kegiatan memilah-milah pakaian yang ingin ia bawa, yang sebenarnya pekerjaannya hanyalah membuat lemari menjadi berantakan.

"Ervin, bagus bawa yang warna ini atau ini?" Ia bertanya, sembari mengangkat dua gaun berwarna merah dan hitam di kedua tangan secara bersamaan.

Ervin memandangi gaun itu sejenak, lebih memilih berjalan semakin dekat dengan sosok perempuan yang saat ini memakai kaos oversize serta hotpants.

Laki-laki itu memeluk Khaina dari belakang, menenggelamkan kepalanya pada leher Khaina dan menghirup dalam-dalam aroma perempuan itu.

"Ervin, aku bertanya!" Sentak Khaina, sedikit merasa kegelian saat rambut ikal yang cukup panjang itu mengenai telinganya.

"Semuanya bagus, kamu cantik memakai apapun," gumam Ervin menjawab.

"Atau tanpa memakai apapun?" pikirnya.

Ervin jadi penasaran, kalau ia meminta haknya pada Khaina, apakah akan dikabulkan?

Lima hari ini hubungannya dengan istrinya ini hanya sebatas pelukan dan ciuman, itupun selalu Ervin yang memulai, Khaina tidak pernah menolak, ia hanya mengikuti alur permainan laki-laki ini.

Can I Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang