Akhirnya up lagi dong huhu! Yang masih stay boleh dong say hi di komentar
.
.
.Raskar tidak pernah suka berada di perpustakaan. Melihat buku yang banyak membuat perutnya mual dan kepalanya bergoyang. Raskar bahkan cuma pernah ke sana satu atau dua kali. Itu pun cuma sampai pintu masuk. Berbeda dengan hari ini, Raskar sudah duduk di sana sejak sepuluh menit yang lalu dan masih bertahan selagi Rin membahas materi dengan Shaka.
"Sisanya baca aja sendiri. Di buku itu udah lumayan lengkap."
Shaka menutup buku. Raskar sebetulnya kaget. Jarang-jarang Shaka mau membantu orang asing. Walaupun Rin itu pacarnya, ya tetap saja Shaka dan Rin belum pernah berinteraksi.
"Makasih, Kak."
Raskar berdiri. "Ayo kita makan. Gue udah kelaparan."
"Gue masih mau belajar di sini."
"Astaga, Rin! Lo pikir, lo ultraman yang enggak butuh makan apa? Enggak ada! Kita makan dulu, baru belajar lagi."
"Tanggung, Ras. Bentar lagi juga masuk."
"Makanya tadi gue bilang ke kantin dulu! Ngeyel, sih, sama pacar sendiri."
"Gue duluan." Tak! Bersamaan dengan itu Shaka meletakkan sebotol yoghurt rasa stroberi. Raskar bahkan tidak tahu kapan perginya Shaka ke vending machine dekat pintu perpustakaan tersebut.
"Wah, keterlaluan lo, Ka. Pacar gue dibeliin, guenya mana?"
"Rin masih sakit. Ya, hitung-hitung juga karena kemarin gue enggak sempat ngejenguk."
Shaka setengah gelagapan. Setelahnya dia pergi tanpa pamit.
Raskar menolak pinggang. "Si Shaka ini pengen jadi udang di balik bakwan, kah?"
"Lo kalau mau ke kantin, ke kantin aja."
"Pacar gue juga kenapa, sih? Dari tadi ngusir melulu."
"Lo enggak suka perpustakaan."
"Gue enggak mungkin ninggalin cewek gue di sini. Nanti Si Dirga datang lagi."
"Kalau gitu diam, Raskar!"
Rin sudah cukup pusing dengan beberapa materi baru. Dia tidak mau tambah pusing dengan Raskar yang sibuk mengomel.
Raskar meletakkan kepala di atas lipatan tangannya. Gara-gara omongan Fisia, Raskar jadi takut Rin meninggalkannya.
"Rin, gimana kalau Si Dirganjing ngajak lo balikan?"
"Enggak gimana-gimana."
"Jawab yang bener atau gue gigit lo."
"Kalau lo punya effort yang besar dan tulus, lo seharusnya enggak perlu takut."
"Sejauh ini, menurut lo gimana soal effort gue? Enggak mungkin lebih jelek daripada Dirga, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Raskar & Rin | END
Teen FictionHidup Rin sudah hancur semenjak mantannya menyebarkan foto-foto vulgar dirinya. Sekarang segalanya menjadi lebih berantakan ketika Raskar, cowok yang deket dengan musuhnya tiba-tiba mengklaim Rin sebagai pacarnya. "Mulai hari ini lo jadi cewek gue a...