"Wah! Luar biasa, Han Jisung! Bagaimana bisa kau melakukan rap sehebat itu!"
"Kau dilahirkan untuk menjadi rapper sejati!"
"Kita akhirnya memiliki aset yang berharga untuk klub kita!"
Berbagai macam pujian masuk ke dalam telinga Jisung hingga ia menundukkan kepalanya malu. Dirinya merasa lega ketika berhasil menarik perhatian para senior dengan kemampuan rap nya yang memang memukau. Klub musik ini memang terdiri dari mahasiswa dari Music Department Faculty, dan Jisung akan menjadi salah satu anak emas dari klub musik itu sendiri.
Awal yang bagus Han Jisung, kau pasti akan kembali menjadi yang terbaik sama seperti ketika SMA dulu.
Jisung memiliki bakat dalam memproduksi musik dan rap, tak heran banyak orang yang menyukainya dan selalu menyanjung kemampuan luar biasa dari pemuda manis tersebut. Evaluasi untuknya tak pernah berakhir buruk, malah selalu yang terbaik.
Selain itu, kepribadian ceria Jisung pun tak kalah kuat untuk menarik segala perhatian tertuju padanya. Orang-orang sekitar menganggap dimana ada Jisung, disitulah kebahagiaan muncul. Semua yang berada di sekitar si manis selalu menyunggingkan senyuman, seolah Jisung menghipnotis mereka untuk tetap berbahagia.
Jisung yang ceria, manis, dan jenius. Semua orang menyukainya.
Setelah menerima berbagai sanjungan, Jisung mendudukkan dirinya kembali pada bangkunya. Ia baru saja melaksanakan seleksi untuk masuk ke dalam sebuah klub musik di kampusnya dan untungnya berakhir baik --malahan sangat baik. Bahkan Jisung merasa belum ada mahasiswa yang mendapatkan komentar luar biasa seperti dirinya sejauh ini.
"Kau hebat sekali, persis ketika saat SMA."
"Kemampuanmu sama sekali tak menurun, bahkan semakin baik."
"Tidak akan ada yang bisa menyaingi, Han Jisung."
Tak hanya dari senior, bahkan teman-teman lama Jisung yang berasal dari sekolah yang sama sebelumnya pun menyanjungnya. Ia selalu ingat bagaimana teman-temannya menatapnya dengan mata gemilang seolah Jisung adalah anak yang dilahirkan istimewa --memang benar, sih. Pemuda tupai itu merasa pujian yang diterimanya cukup berlebihan, toh ia mendapatkan bakat itu dengan berlatih, bukannya turun dari langit. Namun ia menyukai sensasi ketika semua orang memandangnya kagum.
Jisung yakin ialah yang terbaik sebelum seseorang muncul.
Orang itu datang terlambat. Oh, dia bahkan datang di saat-saat terakhir dan hampir saja melewatkan kegiatan seleksi ini. Beberapa senior terlihat menegurnya namun ia nampak santai, seolah semua akan berjalan baik-baik saja.
Jisung tersenyum miring ketika melihat judul lagu yang akan dinyanyikannya, 'oh, hanya lagu ballad biasa' batinnya. Para mahasiswa baru yang mengikuti seleksi memang kebanyakan menyanyikan lagu dengan genre yang sama, tak seperti Jisung yang dengan nekat melakukan rap yang memang dikuasainya. Jisung terlihat menonjol ketimbang calon anggota klub lain.
Lagu mulai diputar, orang itu menempatkan mikrofon di depan bibirnya dan mulai menyenandungkan lagu yang dipilihnya.
'Cause you are..
You perfect in my eyes
You are..
Don't ever doubt yourselfI know that feeling too, I've been inside the dark
I've never been so empty, hopeless
But no, it isn't true
'Cause know that all the stars are by your side
You know, whenever there's a chance
I will tell you that you're amazing as you are
'Cause when you give me a glance
I am sure that I see the universe in your eyes
Don't you ever tell yourself that you're not enough
I am certain that you're truly fine
You are a miracle, miracle
You are Youtiful
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMCATCHER [Minsung] ✔
Fanfiction[Completed] Malam itu, Jisung tak menyadari bahwa salah seorang temannya telah bersimpuh darah dengan senyuman kepuasan menghiasi wajahnya. "Apa yang kau lakukan pada wanita itu?" "Tidak ada." "Bukankah terakhir kali dia bersamamu kemarin? Bagaimana...