Sabtu, 8 Desember 2020Senyum penuh kebahagiaan terpatri di wajah Jongho. Segelas kopi kekinian dengan aneka ragam topping sekarang ada dalam genggamannya. Senyuman di wajahnya kian melebar saat melihat sang pujaan hati berdiri beberapa meter dari tempatnya saat ini. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, pemuda itu segera mempercepat langkah kakinya menuju sang kakak tingkat.
"Eh, kak Yeosang. Kebetulan banget jangan-jangan kita emang jo-"
"Iya, gue emang jomblo nggak usah ngeledek!"
Belum juga Jongho menyelesaikan kalimatnya, perkataannya diputus begitu saja oleh Yeosang. Sebenarnya Jongho sudah terbiasa dengan hal itu, tapi kali ini sedikit berbeda. Ia memperhatikan wajah masam sang pujaan hati yang tentu saja membuat dirinya jadi penasaran.
"Belum juga Hoho selesai ngomong, kak. Ngomong-ngomong kenapa muka kakak ditekuk kaya begitu?"
Yeosang yang sedari tadi memasang wajah masam akhirnya menoleh ke arah lawan bicaranya saat ini. Ia merasa tidak enak karena melampiaskan kekesalannya pada sang adik tingkat yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah yang dialaminya. Terlebih saat melihat wajah Jongho yang terlihat benar-benar khawatir terhadapnya. Kalau awalnya ia berpikir bahwa sang adik tingkat hanya suka menjahili dan membuat dia kesal saja, namun saat ini berbeda. Setelah mengenal lebih dekat Jongho beberapa hari belakangan ini, ia baru menyadari sang adik tingkat adalah orang yang baik dan tulus. Yeosang justru merasa dirinya yang menjadi menyebalkan untuk sang adik tingkat, karena ia sering bersikap ketus terhadap Jongho tanpa sadar.
"Aaah... nggak ada apa-apa kok, Ho. Biasa banyak tugas yang bikin kepala pusing."
"Ohh... tugas... hehehe... sorry ya kak, Jongho nggak bisa bantu apa-apa kalo soal tugas kuliah."
"Ya, nggak perlu lah! Itu kan tugas aku bukan kamu, kenapa kamu harus bantu?"
"Tapi kan kemarin kak Yeo udah bantuin Jongho ngerjain tugas..."
"Ya, itu beda lagi dong. Wajar kan aku kakak tingkat kamu. Lagian mana ada kakak tingkat minta bantuan ngerjain tugas ke adik tingkat."
"Hehehe... bener juga sih."
Melihat Wajah Jongho yang masih terlihat sungkan padanya, membuat Yeosang memutar otaknya untuk berpikir. Bagaimana mengganti topik pembicaraan mereka agar tidak menjadi canggung.
"Ho, itu starbuck dari Yunho?"
"I-iya, kak."
"Cepet juga kamu bawain bajunya dari share house."
"Oh, pastinya! Kalo ada upahnya semua bisa diatur dengan cepat dan aman!"
Jawaban spontan dan penuh antusias dari Jongho membuat Yeosang tertawa lepas. Entah karena jawaban ceplas-ceplos atau karena ekspresi wajah sang adik tingkat yang kelewat bersemangat membuat Kang Yeosang ingin tertawa lepas. Choi Jongho yang melihat sang pujaan hati tertawa lepas mau tidak mau ikut terkekeh bersamanya.
"Hahaha... itu toppingnya kayaknya kurang tinggi, Ho."
"Awalnya pengen lebih banyak dari ini kak, tapi nanti takut tumpah kemana-mana jadi segini aja udah cukup. Kapan lagi beli kopi starbuck pakai topping seheboh ini."
"Emangnya kamu nggak pernah beli kopi starbuck?"
"Bukan, bukannya nggak pernah. Sebulan sekali atau dua kali, tapi kalo pake topping sebanyak ini sayang uangnya. Maklum namanya juga anak perantauan kak."
"Iya, juga sih kalo sering-sering jajan kopi pakai topping sebanyak itu... bisa-bisa akhir bulan cuma nyemilin obat lambung aja."
Keduanya tertawa lepas, padahal sebenarnya perkataan keduanya tidaklah begitu lucu. Entahlah mungkin keduanya hanya terbawa suasana saja. Jongho dan Yeosang terus saja bersenda gurau di dekat taman auditorium kampus. Sesekali orang yang berlalu lalang melewati keduanya menoleh memperhatikan keduanya yang terlihat tertawa lepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
H&S Share House || JoongHwa/SeongJoong ft OT8 (ATEEZ) [On Going]
FanfictionHanya berisi keseharian dua pasusu bersama para penghuni share house mereka • Genre : Slice of life, comedy, romance, etc • JoongHwa/SeongJoong ft OT8 • Written in Bahasa Indonesia • Tidak sesuai dengan EYD • MxM • BxB