Jumat, 4 Desember 2020
Mulut Hongjoong masih sibuk mengunyah roti-roti yang ada di hadapannya. Entah mengapa Yunho dan Mingi memberikannya beberapa buah roti, padahal Hongjoong tidak pernah mengatakan apapun sebelumnya. Awalnya Hongjoong mengira dia melupakan ulang tahunnya. Namun setelah dia melihat kalender yang menggantung pada dinding rumah, ternyata ulang tahunnya sudah terlewat hampir satu bulan. Sebelum Hongjoong bertanya pada Yunho dan Mingi, kedua orang tinggi itu sudah pergi ke kamar mereka masing-masing. Karena menolak pemberian seseorang itu tidak baik, jadi Hongjoong memutuskan untuk menerimanya. Jika kalian bertanya dimana keberadaan Jongho, Hongjoong juga tidak mengetahuinya. Karena setelah menarik Yunho dan Mingi ke dapur dia tidak kunjung kembali ke ruang tamu, kemungkinan besar Jongho berada di kamarnya saat ini.
Hampir saja Hongjoong menggigit lidahnya sendiri saat mendengar pintu rumah yang terbuka dengan kencang. Dengan kesal Hongjoong menolehkan kepalanya melihat siapa pelaku yang membanting pintu rumahnya. Baru saja Hongjoong ingin marah pada seseorang yang membanting pintu, tetapi seseorang itu langsung duduk di sebelahnya dengan wajah yang memelas.
"Buka pintunya pelan-pelan kan bisa dek. Nanti kalau pintunya rusak gimana?"
"Om Hongjoong..."
"Kamu kenapa, Wooyoung?"
"Saya lagi pusing nih om."
"Pusing kenapa?"
"Om punya uang nggak?"
"Punya sih. Kenapa emangnya?"
"Om beneran nggak ada niatan buka lowongan buat jadi sugar baby-nya om?"
"Kamu jangan ngomong yang nggak-nggak deh! Nanti kalau Seonghwa denger saya beneran dijual ke olshop."
"Yah... beneran nggak bisa ternyata..."
"Kamu kenapa tiba-tiba nanya begitu? Emangnya kamu segitunya butuh uang?"
Wooyoung yang mendengar pertanyaan dari Hongjoong tidak langsung menjawabnya, melainkan menjatuhkan tas ranselnya ke bawah sofa. Dia berusaha menyamankan posisi duduknya dengan mengangkat dua kakinya ke atas sofa. Mata Hongjoong sedikit melebar saat Wooyoung memeluk sebelah lengannya. Sebenarnya ingin langsung Hongjoong lepaskan, tetapi melihat raut wajah Wooyoung yang menyedihkan dia urungkan niatnya.
"Om, tadi siang saya nggak sengaja jatuhin handphone-nya San."
"Terus, layarnya retak?"
"Kalau cuma retak sih nggak apa-apa, om! Ini handphone-nya mati total! Saya mau nangis aja... mana uang bulanan saya udah banyak yang kepake lagi... saya lagi bingung gimana cara gantiinnya... om, bantuin saya mikir dong."
"Kok jadi saya?"
"Om, emang nggak kasihan sama saya?"
"Ya, kasihan sih. Lagian kok bisa mati total? Katanya cuma jatuh aja? Emang jatuhnya dari tempat yang tinggi?"
"Nggak dari tempat yang tinggi sih jatuhnya...."
"Terus gimana bisa mati total? Coba kamu ceritain ke saya kronologinya"
"Hehehe... jadi gini om ceritanya... saya tadi siang sebenernya ada janji sama Mingi buat makan siang bareng di fakultasnya dia. Setelah saya nunggu hampir satu jam ternyata Mingi nggak nongol-nongol batang hidungnya, kayanya dia lupa ada janji sama saya."
"Terus gimana kamu bisa bikin hp-nya San jatuh sampai mati total?"
"Nah pas saya lagi ngedumel sendiri di bawah pohon, saya ngelihat San yang lagi berdiri nggak jauh dari posisi saya duduk. Jadi niat jahil saya muncul gitu aja, saya nyamperin dia buat ngagetin dari belakang. Ternyata pas dikagetin, San nggak sengaja jatuhin hp-nya yang dia pegang dan nggak sampai beberapa detik hp-nya jatuh ke tanah ada motor yang lewat terus ngelindes hp-nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
H&S Share House || JoongHwa/SeongJoong ft OT8 (ATEEZ) [On Going]
Fiksi PenggemarHanya berisi keseharian dua pasusu bersama para penghuni share house mereka • Genre : Slice of life, comedy, romance, etc • JoongHwa/SeongJoong ft OT8 • Written in Bahasa Indonesia • Tidak sesuai dengan EYD • MxM • BxB