-13-

3.7K 262 39
                                    



Tengah malam jimin terbangun dari tidur nya tenggorokan nya terasa kering dan dia ingin minum sekarang.

Dia turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar. Samar samar terdengar suara yoongi yg sedang berbicara dengan seseorang.

Karena ruang kerja yoongi tepat di tengah tengah kamar nya dan yoongi.

" Jadi ?"

" Jimin mungkin benar benar marah pada ku."

" Siapa yg tidak akan marah hyung , saat kamu telah memperlakukannya dengan istimewa tapi tiba tiba kamu malah dengan enak nya main dengan wanita ,

Aku tidak tau jimin memang menaruh rasa pada mu atau tidak , tapi aku yakin jimin pasti kecewa hyung."

" .... "

" Jinnie benar , jika kamu tidak bisa membahagiakannya setidaknya jangan menyakitinya. Aku dan jinnie siap membahagiakan jimin hyung."

" Tidak !! He is mine."

" Kamu selalu bilang begitu , tapi kamu terus menyakiti nya, buktikan jika memang kamu menyayangi nya hyung "

Jimin yg dari tadi mencuri dengar pun buru buru turun ke bawah saat tamu yoongi berpamitan.






...






Jimin menuang air putih ke dalam gelas , meminum dengan sekali tegak. Rasa nya sangat melegakan. Jimin duduk di kursi pantry dapur , memikir kan ucapan yoongi tadi.

" He is mine." Gumam jimin.

" Kenapa dia dengan mudah nya mengakui ku sebagai milik nya."

Jimin memutar mutar gelas nya hingga sentuhan pada pundak nya membuat jimin hampir berteriak karena kaget.

" Maaf mengagetkan mu."

Jimin hanya diam.

" Kenapa bangun ?"

" Mengambil minum." Jawab jimin singkat. Jimin berdiri dari duduknya dan segera berlalu ke kamar.

" Jiminie , tunggu.." yoongi berlari menyusul jimin.

Baru saja jimin ingin menutup pintu , tapi tangan besar itu sudah lebih dulu menghadangnya.

" T-tunggu.."

" Ada apa ?"

" Aku akan tidur dengan mu malam ini."

" Tidak. Aku tidak mau."

" Tidak ada penolakan jimin."

" Aku bilang aku tidak mau."

" Jangan membantah !!" Lagi kali ini yoongi membentak jimin. Mata jimin sudah berembun siap meluncurkan buliran bening dari mata indah nya.
Jimin pun hanya diam tidak ada niatan untuk menjawab yoongi atau mempersilahkannya masuk.

" Jiminie , maaf aku tidak.."

" Tidak perlu minta maaf. Jimin sudah terbiasa. Tidak orang yg benar benar menyayangi jimin di dunia ini kecuali mendiang appa dan eomma." Jimin mencoba untuk menguatkan hatinya , mencoba menahan tangis yg sebentar lagi siap membasahi pipi nya.

" Jiminie jangan bicara seperti itu. Aku sangat menyayangi mu."

" Tidak. Paman tidak menyayangi ku. Jika paman menyayangi ku paman tidak mungkin membentak ku , paman tidak mungkin menyakiti ku."

" Jiminie , maaf. Aku benar benar minta maaf. Aku tidak bermaksud membentak mu tadi."

" ... "

" Maaf ya , tolong jangan menangis lagi."

MAFIA MIN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang