-10-

4.1K 266 20
                                    





Pagi ini terasa begitu begitu dingin , di luar hujan turun dengan sangat deras. Si pria manis itu menggeliat , jam di atas menunjukkan pukul 8 pagi.

Di lihat nya suga masih tertidur di sebelahnya. Lucu.

Jimin menghembuskan nafas pelan , kejadian semalam masih terus berputar di kepala , dia hampir saja menyusul orang tua nya jika yoongi tidak datang semalam.

Tokk .. tokk ...

" Masuk "

Pintu terbuka , sang kepala maid masuk kedalam kamar membawa sarapan untuk jimin.

" Selamat pagi tuan muda , ini sarapan nya "

" Kenapa di bawa kesini bi , aku bisa turun untuk sarapan."

" Tuan besar yg meminta saya mengantarkan sarapannya."

" Paman yoongi masih di rumah ?"

" Masih tuan. Sedang di ruang utama ."

Jimin turun dari ranjang dan segera berlari keluar dr kamar.

" Tuan , sarapannya ?"

" Bawa ke meja makan." Teriak jimin dari balik pintu.





Sedangkan ruang utama , yoongi mengumpulkan semua bodyguard nya. Tatapan nya tajam seolah ingin menusuk jantung siapa pun yg berani melawannya, raut wajah nya terlihat begitu kaku.

Setelah kaus serta celana panjang hitam menambah kesan misterius juga gagah dalam waktu yg bersamaan.

" Apa saja yg kalian kerjakan sampai bisa ada penyusup masuk ke mansion ? Aku membayar kalian untuk bekerja bukan untuk bersantai santai.

Bagaimana jika kemarin aku tidak segera datang , apa yg akan terjadi pada jimin ?"

Suara rendah itu begitu menakutkan daripada sebuah bom yg akan meledak.

" Kalian tau , keselamatan jimin adalah yg utama. Jika saja semalam jimin sampai terluka parah , aku tak akan segan segan menghabisi kalian semua ."

" P-paman ?"

Suara lembut itu mampu mengalihkan atensi yoongi , raut wajah yg semula kaku mulai melunak kala jimin berjalan pelan kearah nya.

Mata tajam itu melembut saat jimin sudah mulai berada di dekatnya. Iya Min Yoongi hanya akan luluh pada sesuatu yg dia sukai.

" P-paman sedang apa ?"

Lagi suara lembut itu kembali menyadarkan yoongi dr lamunannya.

Dia kembali menatap para bodyguard nya dan memberi isyarat untuk meninggalkan mereka berdua.

" Tidak apa apa."

" ... "

" Bagaimana tidur mu ?" Tanya yoongi datar.

" Nyenyak."

Tak ada lagi yg bersuara di antara mereka. Jujur jimin masih sedikit merasa takut tapi dia terus melawan rasa takut itu. Bagaimana pun dia sudah milik yoongi dan dia harus patuh pada yoongi.

Sentuhan lembut pada pipi yoongi mampu membuat yoongi menegang , bukan sesuatu di bawah sana , tadi sekujur tubuh nya.

" Paman terluka semalam ?"

Yoongi hanya tersenyum tipis.

" Ini tidak apa apa nanti juga sembuh sendiri."

Jimin menarik tangan yoongi dan mengajaknya duduk di sofa.

MAFIA MIN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang