-15-

3.6K 249 31
                                    








Hari terus berlalu tak terasa sudah satu bulan jimin tinggal bersama yoongi , setiap hari yoongi semakin menunjukkan rasa sayang nya pada jimin. Meski pun sederhana namun jimin bisa merasakan itu.

Seperti siang ini , yoongi dan jimin sedang berada di kantor. Yoongi memang sengaja membawa jimin ke kantor , karena dia ingin jimin belajar banyak hal karena nanti dia ingin jimin menjadi pemegang anak perusahaan nya.

" Daddy ?"

" Iya sayang ?"

" Jimin boleh minta sesuatu ?"

" Tentu saja."

"Jimin mau belajar menembak."

" Mwo ? Daddy gak salah dengar ?"

Jimin menggeleng ,

" Jimin juga mau kuat kaya daddy , agar jimin bisa melindungi diri jimin sendiri. Agar jimin tidak selalu merepotkan daddy."

" Hey , kamu tidak merepotkan daddy sama sekali sayang. Okay nanti daddy ajarin kamu."

" Yaeyy makasih daddy sayang."

" Sama sama sayang."






🥀🥀






Sore ini suara tembakan memenuhi halaman belakang mansion , pasalnya di sana yoongi sedang mengajari jimin untuk menembak.

Yoongi jelas mengiyakan kemauan jimin , karena bagaimana pun yoongi juga tidak bisa stay  dua puluh empat jam bersama jimin.

Dorrr ...

Dorr ..

Dua tembakan terakhir sebagai penutup sesi berlatih hari ini.

" Kamu hebat sayang , padahal kita baru mulai tp kemampuan mu bagus."

" Hehe makasih daddy."

" Oh iya , aku akan pergi ke markas kamu mau ikut ?"

" Hmm , aku mau " jawab jimin girang.

" Ya sudah kamu masuk dan siap siap. Aku tunggu di ruang utama."

" Okay dadd."

Setelah menunggu beberapa menit ,  jimin turun menemui yoongi , jaket kulit berwarna hitam dengan ripped jeans hitam serta kacamata hitam membuat aura jimin menjadi berbeda.

" Daddy , gimana udah cocok kak jadi anak buah daddy ?"

Yoongi hanya diam menatap dari atas hingga bawah.

"Wow, you look like a grown man."

" Aku udah dewasa daddy." Ucap jimin sambil memajukan bibirnya.

" Tapi masih sering nangis kan ?" Goda yoongi.

" Ihh daddy jangan gitu. Jimin marah ini."

" Haha yasudah ayo kita berangkat."






Selama perjalanan ke markas , jimin tak henti henti nya berbicara. Pria kecil ini selalu punya seribu topik untuk di bahas ya walaupun tidak begitu penting untuk yoongi. Namun yoongi akan dengan senang hati menanggapi apapun itu yg keluar dari bibir jimin.

Setelah perjalanan sekitar tiga puluh menit yoongi dan jimin sampai di markas , sampai disana mereka berdua di sambut oleh anak buah yoongi.

Jimin pun tak pernah melepas cengkeraman dari kemeja hitam milik yoongi.

" Kenapa ? Takut ?"

" T-tidak. Hanya sedikit seram."

" Ini tidak seram karena tidak ada hantu."

MAFIA MIN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang