Mansion mewah itu kembali ramai saat kembalinya jimin disana , dan saat ini mansion yg biasa nya auranya sangat dingin dan mencekam itu berubah menjadi hangat. Sehangat pelukan sepasang kekasih itu.
Hari sudah siang , sudah hampir sore padahal namun yoongi dan jimin masih enggan untuk melepas pelukan satu sama lain. Terlalu sayang untuk di lewatkan.
Tangan kecil itu menggenggam tangan berurat dan dengan jemari jemari panjang nya , terlihat sangat sangat pas.
" Hyung , ini sudah hampir sore. Kamu masih ingin seperti ini ?" Tanya jimin.
" Aku masih ingin seperti ini sayang."
" ini tidak seperti min yoongi si pembunuh berdarah dingin." Ucap jimin sambil terkekeh.
" aku memposisikan dimana diri ku berada sayang , mungkin di hadapan anak buah ku aku akan terlihat dingin dan menakutkan tapi saat bersama mu aku akan berubah menjadi hangat dan manja seperti ini."
" aku pikir kamu itu dua orang yg berbeda."
" Jiminie??"
" hmm." Hanya sebuah dengungan sebagai jawaban dari panggilan yoongi.
" aku tidak pernah jatuh sedalam ini." Ungkap yoongi.
Jimin sempat menghentikan usapan pada kepala sang kekasih tak berniat menjawabnya membiarkan yoongi menyelesaikan ucapannya. Lebih tepatnya isi hati yoongi.
" dulu saat bersama jihyun aku tidak pernah berkorban seperti ini , aku bahkan tidak rela siapa pun melukai ku termasuk jihyun. Aku memang mencintai nya tapi tidak seperti aku mencintai mu saat ini.
Aku benar benar jatuh dalam pesona mu , setiap binar mata mu membuat ku semakin jatuh lebih dalam tapi aku tidak berniat untuk bangun apalagi keluar dari jurang bernama cinta.
Mungkin menurut mu aku sedikit berlebihan tapi ini yang aku rasakan."
Jimin tidak pernah menghentikan usapan pada kepala yoongi sesekali menyisir rambut yoongi yg memang sedikit lebih panjang.
" aku belum pernah jatuh cinta sebelum nya."
Ucapan jimin sontak membuat yoongi tertegun , sedikit kaget bagaimana pria semanis dan setampan jimin belum pernah jatuh cinta.
" kamu yg pertama." Lagi jimin menimpali ucapannya sendiri.
" benarkah ?"
" iya , dari aku masih sekolah aku di tuntut untuk bekerja. Aku bahkan tidak bisa menikmati masa masa sekolah dan masa muda ku. Hingga akhirnya eomma menjual ku. Dan saat itu hidup ku benar benar hancur apalagi setelah kejadian saat itu.
Aku merasa hidup ku sudah tidak berguna , tidak ada lagi orang yang benar benar menyayangi ku.
Aku benar benar ingin menyerah dan menyusul orang tua ku." Tak terasa setetes bulir bening jatuh tepat di kening yg lebih tua.Yoongi yang menyadari jika jimin menangis pun mendongak kemudian memeluk erat tubuh jimin.
" Maafkan aku. Aku sudah merusak masa depan mu , harus nya aku tidak melakukannya pada mu malam itu. Maaf."
" semua sudah terjadi hyung , tidak ada guna nya untuk di sesali kamu membeli ku jadi sudah seharusnya kamu berhak atas diri ku."
Yoongi menegakkan posisi nya kali ini duduk berhadapan dengan jimin dengan lutut yg menyatu , di genggam nya lagi tangan kecil nan lembut itu. Satu tangan yoongi meraih tengkuk jimin , mendekatkan wajah hingga hidung mereka saling bersentuhan.
Yoongi mengecup bibir jimin cukup lama , hanya kecupan tanpa lumatan apalagi nafsu.
" kali ini biarkan aku membahagiakan mu sayang , biarkan aku memperlakukan mu sebagai raja yg sesungguhnya. Kamu selama ini sudah cukup menderita dan saat ini sudah waktunya kamu bahagia."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA MIN ( END )
Fiksi PenggemarKisah seorang remaja yg di jual oleh ibu tiri nya karena di anggap sebagai beban di keluarganya. Remaja bernama Park Jimin itu di jual kepada seorang mafia bengis , kejam dan dingin. Lalu bagaimana nasib Jimin setelah di beli oleh sang mafia ? BxB M...